Oleh: Rizki Putra Dewantoro (Kader Muhammadiyah)
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul merupakan salah satu prioritas utama dalam mengembangkan sistem pendidikan nasional. Syahdan, di sebuah desa, ada seorang anak muda bernama Agus. Dia adalah anak yang cerdas, rajin, dan memiliki semangat yang tinggi. Setiap hari, Agus selalu bangun pagi untuk membantu orang tuanya di sawah, kemudian berangkat ke sekolah untuk belajar. Di sekolah, Agus aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga dan seni.
Suatu hari, Agus ditanya oleh guruinya tentang cita-citanya. Agus menjawab dengan percaya diri, “Saya ingin menjadi seorang ilmuwan yang dapat membantu masyarakat dan membuat Indonesia menjadi negara yang maju.” Guruinya tersenyum dan berkata, “Itu adalah cita-cita yang mulia, Agus. Tapi, apa yang kamu lakukan untuk mencapainya?”
Agus berpikir sejenak, kemudian menjawab, “Saya akan terus belajar, berlatih, dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Saya juga akan membantu orang lain dan berkontribusi pada masyarakat.”
Gurunya tersenyum dan berkata, “Itu adalah sikap yang tepat, Agus. Dengan semangat dan usaha yang keras, kamu dapat mencapai cita-citamu dan menjadi generasi unggul yang dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia.”
Cerita Agus ini mengingatkan kita bahwa menjadi generasi unggul tidak hanya tentang memiliki kemampuan akademis yang tinggi, tetapi juga tentang memiliki karakter yang kuat, semangat yang tinggi, dan komitmen untuk berkontribusi pada masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana kita dapat membentuk generasi unggul yang dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada penguatan karakter bangsa. Salah satu upaya nyata dalam mewujudkan hal ini adalah melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Tujuh kebiasaan yang ditanamkan melalui gerakan ini adalah: Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
Implementasi kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan dapat membentuk anak-anak Indonesia yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.
Pembangunan SDM berkualitas harus dimulai dari penanaman nilai-nilai luhur pada anak-anak sejak dini. Delapan karakter utama bangsa yang perlu ditanamkan adalah: religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat. Dengan menanamkan karakter-karakter ini, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki kepribadian yang kuat dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
Menurut Sihite (2018), SDM yang berdaya saing tinggi adalah kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. Hal ini karena SDM adalah salah satu sumber daya strategis yang dimiliki organisasi, yang harus terus dikembangkan secara berkesinambungan. Untuk mencapai keunggulan dalam persaingan, optimalisasi pengelolaan SDM adalah faktor penting.
Selain itu, Ni Wayan Silawati (2021) menyebutkan bahwa pendidikan karakter dan kearifan lokal dapat menjadi kunci pembentukan SDM unggul. Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membentuk peserta didik yang memiliki prinsip-prinsip kebenaran dan menghargai kasih sayang antara sesama.
Pendidikan karakter adalah proses pendidikan holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik. Tujuannya adalah membentuk generasi yang berkualitas, mandiri, dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Karakter-karakter yang harus dikembangkan melalui pendidikan karakter antara lain: cinta kepada Tuhan dan alam semesta, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat, santun, kasih sayang, peduli, kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah, keadilan, kepemimpinan, baik, rendah hati, toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Membangun generasi unggul merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan pembangunan SDM unggul. Dengan menanamkan kebiasaan positif dan karakter-karakter utama bangsa, kita dapat membentuk anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul. Mari kita dukung gerakan ini untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaya saing. (*)