JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meggelar Rapat kerja nasional (Rakernas) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Rakernas AMSI yang diselenggarakan selama dua hari 1-2 Maret 2019 ini, adalah Rakernas pertama kalinya semenjak didirikan. Dalam Rakernas ini, dihadiri para pengurus pusat dan daerah dari 16 provinsi di Tanah Air, termasuk sejumlah pengurus AMSI Sulsel.
Rakernas AMSI ini dibuka secara resmi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara
Dalam sambutannya, Rudiantara menegaskan perkembangan dunia digital sekarang tidak hanya sebatas teknologi tetapi juga soal pola pikir.
“Pola pikir mencari cara baru yang lebih efisien. Mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan di mayarakat,” kata Rudiantara.
Ketua Panitia Machroni menjelaskan, Rakernas dinyatakan kuorum karena sudah dihadiri seluruh pengurus pusat dan daerah .
Serangkaian kegiatan digelar dalam rangkaian Rakernas seperti workshop Facebook dalam memonitise industri media digital, Digital Media Conference dan Rekernas di Perpustakaan Nasional yang berlangsung 1-2 Maret 2019.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum AMSI, Wanseslaus Manggut mengharapkan, industri media siber bisa memiliki konten yang pruden namun juga bisa mendapatkan profit yang bagus.
“Anggota kami ini, sebagai pejuang pejuang startup, selama dua hari ini akan melakukan serangkaian kegiatan Rakernas pertama,” jelas Wens.
Selain itu, kata Wens, ada beberapa isu utama yang akan menjadi topik dalam Rakernas AMSI kali ini, yakni tentang perkembangan bisnis dari para pelaku media digital di tengah perkembangan era industri 4.0.
“Sebetulnya rakernas itu lebih kepada pembicaraan kedalam, ke industri digitalnya sendiri. Pertama, apakah industri digital ini memang menarik untuk media. Karena itu Jumat nanti akan ada sesi dari para pebisnis media, untuk bercerita mengenai pengalaman mereka”, ucap Wens kepada sejumlah awak media di Gedung Perpustakaan Nasional.
Lebih lanjut, poin kedua merupakan pembahasan tentang dari para insan media konvensional untuk masuk ke dalam media digital.
“Kedua, apalah industri digital ini menarik bagi teman-teman yang tadinya di media konvensional. Yang tadinya di TV dan dicetak masuk ke digital tidak?. Khususnya media-media yang basis sejarahnya kuat pada konvensional, kira-kira bagaimana langkah mereka masuk ke digitalnya”, lanjut Wens.
Untuk pembahasan ketiga dijadwalkan berupa sharing antara sesama media untuk saling berbagi pengalaman antar anggota AMSI.
Sedangkan, keempat akan mengangkat berbicara tentang regulasi media digital. Sebab, sampai saat ini regulasi akan media digital masih mengikuti aturan pada media cetak ataupun konvensional.
Untuk diketahui. AMSI beranggotakan 250 perusahaan media siber yang tersebar di lebih dari 20 kota, 17 provinsi seluruh tanah air.
Editor: Abdillah.Ms