JAKARTA, PIJARNEWS.COM–Menteri pertanian (mentan) Syahrul Yasin Limpo optimis stok beras masih cukup hingga akhir tahun 2020 . Hal itu di sampaikan mentan dalam rapat koordinasi pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) kementrian Lembaga 2020.
Mantan gubernur Sulawesi selatan itu merinci, pada musim tanam I, yakni dari Januari hingga Juni 2020, terdapat 23 juta ton beras. Dimana konsumsi beras masyarakat hanya 15 juta ton.
“Stok Juli-Agustus ada 7.83 juta ton beras. Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun Alhamdulillah Indonesia memiliki stok beras yang cukup,”kata mentan.
Tekait musim tanam II, mantan Bupati Gowa tersebut menyatakan pihaknya tengah mengakselerasi produksi pada lahan eksisting seluas 7.5 hekatre. Ia mengkonfirmasi saat ini 87 persen lahan sudah berhasil ditanami. Diperkirakan akan menghasilkan sekitar 15 juta ton.
Menurutnya, demi menjaga kesetabilan harga panen, untuk proses akselerasi produksi yang sedang berjalan ini membutuhkan penyerapan beras yang massif. Pada tahap ini Kementerian Pertanian akan melakukan intervensi dan sinergi dengan BUMN serta kementerian lainnya.
“Musim panen biasanya harga menurun, dan kami harus intervensi. Kami harus mempersiapkan daya serap, tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, dan seperti BUMN ada Berdikari, Pertani dan yang lain,” ujarnya.
Mentan juga menyinggung terkait insentif yang diberikan pada input produksi berbasis dana KUR pendamping sebanyak Rp 34,2 triliun pada sektor pertanian. Dengan dukungan insentif tersebut, Mentan optimis angka losses pada produksi bisa diturunkan dari yang biasanya berada di angka 9 sampai 13 ke angka 3 sampai 4. (Faisal)