ENREKANG, PIJARNEWS.COM – Bupati Enrekang Muslimin Bando menghadiri undangan dalam sesi wawancara oleh tim penilai Paritrana Award, di Hotel Mercure, Jl. AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (26/1/2023).
Wawancara tersebut dilakukan karena Kabupaten Enrekang berhasil masuk sebagai salah satu nominator dari 9 kabupaten/kota dan 17 perusahaan se-Sulsel sebagai penerima penghargaan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) Paritrana Award 2023.
Paritrana Award merupakan ajang pemberian apresiasi berupa penghargaan dari pemerintah RI melalui BPJS Ketenagakerjaan kepada pemerintah daerah (Pemda) dan pelaku usaha yang punya komitmen maupun dukungan terhadap pelaksanaan Jamsostek.
Kabupaten Enrekang bersaing dengan 9 kabupaten/kota diantaranya, Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Tana Toraja.
Muslimin Bando mengungkapkan, Jamsostek di Enrekang telah mengcover 25 ribu penerima upah, 16 ribu bukan penerima upah dan 45 ribu pekerja di sektor jasa konstruksi.
Sementara untuk kepesertaan aktif non-ASN yang tercover sebanyak 15 ribu, terdiri dari aparatur desa, pegawai non-ASN Pemkab Enrekang, petugas keagamaan, pekerja sektor pertanian, Baznas dan pegawai non-ASN lingkup Kemenag Enrekang.
“Aparatur desa terlindungi 4 program, sementara non-ASN di Pemkab Enrekang terlindungi lewat 2 program,” tulis MB akronim Muslimin Bando di akun Instagramnya.
Lebih lanjut, Bupati dua periode itu mengatakan, inovasi lain yang sedang berjalan di Pemkab Enrekang adalah petani emas yang menargetkan peningkatan kepesertaan disektor pertanian selaku pekerja rentan. Ini dari 5 ribu peserta menjadi 10 ribu.
“Kita juga memperkuat peran Baznas dengan mencover perlindungan bagi pegawai Kemenag dan penyelenggara pemilu,” ujarnya.
“Saat ini kita juga menyusun rancangan peraturan daerah (Ranperda) penyelenggaraan Jamsostek, serta terus mengupdate pendataan BPD desa, Satlinmas, RT-RW, dan kader KB untuk dicover,” lanjutnya.
MB menuturkan, pentingnya pekerja tercover BPJS ketenagakerjaan. “Kita menyadari betul pentingnya masyarakat pekerja tercover BPJS ketenagakerjaan, sebab dapat mencegah masyarakat pekerja dan keluarganya jatuh menjadi keluarga miskin baru atau bahkan miskin ekstrem ketika mereka mengalami guncangan ekonomi akibat kecelakaan kerja,” jelasnya.
“Perlindungan Jamsostek juga membuat pekerja merasa aman, sehingga meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja,” tutupnya.
Hadir pada acara itu, Plh Sekprov Sulsel, Andi Aslan Patonangi, para kepala daerah peserta undangan, para pimpinan perusahaan, Deputi Direktur BPJS ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Maluku, Mintje Wattu, perwakilan APINDO, Andi Darwis, perwakilan pekerja serikat KSBSI, Andi Malantti dan tamu undangan lainnya.(why)