JENEPONTO, PIJARNEWS.COM — Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo yang akrab disapa None, mengerahkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Teknik Bangunan, ikut membantu merehabilitasi sekolah rusak akibat banjir bandang di Jeneponto.
Didampingi MKKS dan guru pendamping, siswa dari lima SMK di Makassar dan Gowa ini mengaplikasikan ilmunya untuk perbaikan SMK 1 dan SMA 1 Jeneponto, Sabtu (2/2/2019).
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Gowa, Muh Yusuf, mengungkapkan, semua SMK yang memiliki jurusan Teknik Bangunan, diturunkan. Yakni SMK 2 Makassar, SMK 3 Makassar, SMK 5 Makassar, SMK 10 Makassar, dan SMK 4 Gowa.
“Ini idenya dari Pak Kadis (Irman YL, red). Dari lima sekolah ini, tim dibagi dua. Ada yang bertugas di SMK 1 Jeneponto, dan ada yang di SMA 1 Jeneponto. Para siswa akan bekerja hingga sore,” kata Yusuf.
Yusuf menuturkan, siswa yang diturunkan memang yang sudah memiliki kompetensi dan pengalaman. Mereka sudah bisa mengaplikasikan aplus hingga proses pengecatan. Alat dan material juga telah disiapkan.
“Para kepala sekolah, guru-guru pendamping, juga turun membantu, agar sekolah terdampak banjir ini bisa normal kembali,” tuturnya.
Ia menambahkan, ada tujuh sekolah yang menjadi target. Di Makassar, Gowa, dan Jeneponto. “InsyaAllah setelah ini selesai, kami akan membantu rehabilitasi di SMK 12 Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan, banjir bandang yang menerjang enam daerah di Sulsel, beberapa waktu lalu, mengakibatkan sejumlah bangunan rusak, termasuk sekolah. Jika penanganannya biasa saja, maka butuh waktu yang lama untuk menormalkan kembali.
“Kita punya SDM dari SMK Jurusan Teknik Bangunan. Mereka turun langsung mengaplikasikan ilmunya, dan sekolah-sekolah yang terdampak bisa secepatnya normal kembali,” kata None, sapaan akrab Irman YL.
None juga langsung terjun ke lokasi di hari yang sama usai melihat langsung proses rehabilitasi dan pembersihan di SMA Negeri 19 Makassar di daerah Antang, Kecamatan Manggala, pada pagi hari. Lalu siang None ke Jeneponto dan bergabung dengan MKKS yang masih bekerja bersama pihak sekolah setempat. (rls/abd)