8. REVIU KEUANGAN SECARA BERKALA
Dibutuhkan kedisiplinan kuat untuk bisa menerapakan prinsip keuangan keluarga. Dalam perjalanan akan banyak hambatan, kendala, bahkan yang sifatnya mengganggu apa yang telah menjadi perencanaan. Kadang kala yang dibutuhkan adalah berdiri secara kokoh diatas prinsip dan acuan yang telah dibuat. Ini jelas sikap yang harus diutamakan. Namun kadang kala juga ada situasi yang tidak bisa dihindari, mendadak, dan sifatnya mendesak, yang pada akhirnya memaksa kita untuk melakukan penyesuaian, bahkan mengharuskan adanya restrukturisasi anggaran. Misalkan saja, tiba-tiba ada keluarga dekat yang meninggal diseberang pulau, sehingga menuntut ada pengeluaran tiba-tiba (shock expenditure) yang jumlahnya mungkin tidak sedikit. Tentu dengan adanya perubahan alokasi ini berdampak pada komponen yang lain. Akhirnya untuk menjaga kesehatan keuangan keluarga, sebagian komponen perlu dianggarkan ulang atau malah dikeluarkan. Ini adalah bagian dari aktivitas reviu keuangan yang secara berkala penting dilakukan, minimal sekali dalam sebulan, atau dengan intensitas lebih banyak sesuai dengan periode keuangan yang dirancang.
Demikian 8 (delapan) prinsip perencanaan keuangan keluarga yang perlu menjadi asas/dasar yang dipegang kuat. Sehingga berapapun jumlah dana yang dikelola itu senantiasa bersifat mencukupi, berfungsi memenuhi, dan berdampak menenangkan. Apalah artinya dana besar yang dikelola, penghasilan yang banyak, tapi hanya memberi kesenangan sesaat saat dibelanjakan. Disebabkan karena keuangan tidak dikelola secara tidak tepat, tidak berdasar prinsip yang jelas, akhirnya ketenangan tadi berubah menjadi kegelisahan, kegalauan, kesempitan, dan kegentingan hidup. (Bersambung)
*Penulis adalah salah satu admin Grup FB Klub Belajar Keuangan dan Akuntansi.