OPINI–Lembaran sejarah menjelaskan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang tangguh. Hal ini tergambar dari semangat dan tekad rakyat untuk merdeka dari kesengsaraan yang mendera selama berabad-abad, terkungkung oleh tirani penjajah. Semangat persatuan dan kesatuan serta kesadaran akan kemerdekaan secara utuh perlahan namun pasti mulai dirasakan rakyat Indonesia sejak berdirinya organisasi Boedi Oetomo 1908 sebagai organisasi yang menandai babak baru pegerakan nasional.
Boedi Oetomo lahir dengan memanfaatkan kebijakan politik etis penjajah oleh pelajar Stovia (School tot Opleiding van Indische Artsen) diantaranya Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Soeradji Tirtonegoro yang menemui Wahidin Soedirohusodo untuk meminta saran tentang pendirian organisasi modern yang tidak memfokuskan pada bidang politik tetapi upaya memberi kesadaran akan pentingnya pendidikan yang dapat menaikkan harkat dan martabat bangsa, sehingga tidak mudah diadu domba oleh penjajah. Selain itu juga berfokus pada bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Berdasarkan maknanya “boedi” berarti kepribadian dan “oetomo” berarti luhur, mengajarkan pada generasi muda untuk memiliki kepribadian yang luhur dengan menempatkan semangat nasionalisme dalam melanjutkan estafet perjuangan bangsa sesuai dengan eranya.
Perjuangan bukan lagi menghadapi penjajah tetapi bagaimana bangsa Indonesia dapat setara dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu dibutuhkan peran serta generasi muda secara aktif menggali potensi masing-masing dalam berbagai bidang guna mendukung percepatan pembangunan.
Generasi muda di era milenial yang identik dengan teknologi janganlah menjadi kaum “rebahan” yang hanya pasif sebagai penerima hasil teknologi. Namun, kemajuan teknologi perlu dimanfaatkan dengan berupaya giat menuntut ilmu hingga memiliki kecerdasan yang berdaya saing namun tetap mencerminkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Perkembangan zaman yang semakin maju tentunya diiringi dengan permasalahan yang semakin kompleks sehingga perlu didukung oleh generasi tangguh untuk bahu membahu bangkit menemukan solusi, terlebih di masa pandemi covid-19. Semangat gotong royong yang diwariskan secara turun temurun menjadi penguat bagi milenial pada kondisi sulit untuk turut andil mempercepat pulihnya kondisi bangsa akibat pandemi.
Berbagai hal postif dapat dilakukan diantaranya pada bidang ekonomi dan pariwisata yakni mengembangkan ekonomi kreatif sesuai sumber kearifan lokal, pada bidang kesehatan yakni mengembangkan berbagai alat pendukung kesehatan yang ramah lingkungan, dibidang pendidikan yakni mengembangkan model-model pembelajaran daring yang mudah dan murah, serta masih banyak lagi kegiatan lainnya. Mari terus berbuat hal-hal baik dan jangan menyerah. Mari membuat “Ibu Pertiwi” tersenyum dengan senyum terindah yang bangga akan dedikasi milenials dalam mempertahankan eksistensi bangsa. Ayo bangkit bangsaku dan jayalah negeriku.