PIJARNEWS.COM — Bingung memilih dari dua atau lebih yang sedang dipilih, terlebih jika pilihan itu masing-masing memiliki kelebihan yang sulit dibedakan, tentu menimbulkan rasa bingung yang luar biasa. Ketetapan hati untuk memilih satu pilihan harus segera diambil karena cepat atau lambat keputusan harus segera diambil karena ada dedline batas waktu yang membatasinya.
Anak kedua saya Muhammad Roem Prakarsa, setelah tamat SMA tahun 2021, bingung menentukaan program studi (prodi) yang pas dengan minat dan bakatnya, meski telah mencari informasi di internet tentang program studi yang pas dengan dirinya, ternyata belum juga memudahkan dirinya menetapkan pilihan prodi yang pas.
Prodi pertama yang diminati adalah planologi, ilmu yang mempelajari perencanaan tata kota, kemudian berubah pilihan ke prodi teknik sipil dan terakhir memilih prodi akuntansi. Pilihan terakhir ini setelah saya minta sholat istiharah untuk dikuatkan hatinya menetapkan satu pilihan secara yakin.
Pengalaman anak saya di atas, suatu realitas yang banyak terjadi, baik dengan kasus yang mirip ataupun kasus yang berbeda, yaitu bingung memilih satu pilihan.
Sebelum menentukan prodi-pun anak saya lama mengambil keputusan karena opsi yang ditawarkan kepadanya yaitu mendaftar di UMPAR saja karena adiknya si bungsu Ahmad Afif Dzaki, sejak ibunya meninggal dunia, lebih dekat ke kakak lelakinya dibandingkan dengan kakak perempuannya.
Seluruh urusan keseharian si bungsu seperti belajar, makan, pakaian, dll bergantung kepada kakak lelakinya. Itulah alasan mendasar agar si kakak rela tidak mendaftar di luar Parepare.
Semoga pengorbanannya membuahkan hasil kesuksesan kelak, insya Allah.
Suatu hasil penelitian rahasia kesuksesan pernah dirilis bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan darimana almamaternya dan kepintaran IQ bukan penentu utama kesuksesan seseorang tetapi yang paling menetukan adalah sikap.
Seseorang yang sudah terbiasa disiplin dalam segala hal akan lebih menjamin kesuksesannya dibandingkan dengan mereka bermalas-malasan meskipun IQ-nya tinggi. Saya teringat dengan obrolan saya dengan seorang professor yang saya hormati bahwa saya itu sewaktu masa sekolah tidak terlalu pintar, saya hanya rajin belajar dan disiplin mengatur waktu.
Banyak kita saksikan jebolan PT ternama tetapi kemudian kariernya tidak begitu bagus dan sebaliknya ada jebolan PT daerah tetapi alumninya sukses. Itu berarti hasil penelitian rahasia kesuksesan di atas sudah terbukti.
Seseorang yang memiliki sikap tidak bingung menentukan pilihan karena pilihannya hidup dalam keyakinannya, meski digoda oleh berbagai tawaran pragmatis tetap saja tidak goyah dengan sikapnya, dalam kearifan lokal bugis disebut “toddo”.
Inilah salah satu rahasia sukses orang bugis di masa lalu karena menjaga dengan ketat sikapnya, bahkan sebelum memulai suatu rencana atau sesuatu yang dicita-citakan sudah yakin bahwa kelak akan berhasil, rahasianya adaalah “lettu’ memongno mulao”, sebelum melangkah meyakini bahwa kelak akan berhasil.
Keyakinan itu sebagai energi yang mengispirasi untuk mencapai cita-citanya karena di dalam keyakinan itu ada Tuhan yang menolongnya.
Jika sikap toddo’ sebagai kearifan lokal bugis, dapat menjadi kompas kehidupan agar seseorang tidak bingung menentukan pilihan, pertanyaanya mengapa tergerus oleh zaman? atau pragmatisme sudah lebih dominan sehingga menggerus keyakinan itu?.
Apakah menurut pembaca sikap toddo’ ini masih realistis untuk direvitalisasi sesuai konteks saat ini, bagaimana cara menghidupkan kembali atau merevitalisasinya di era kemajuan teknologi saat ini ?
Penulis: Ibrahim Fattah (Dekan FH UMPAR)
HP/WA: 08124265292