Oleh: H. Muhammad Saleh (Dosen IAIN Parepare)
Di malam-malam terakhir Ramadan, suasana begitu terasa khusyuk. Hati umat Islam dipenuhi kekhusyukan dan kerinduan akan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Suatu malam yang dipercaya jatuh dalam 10 hari terakhir Ramadan, namun pastinya hanya Allah yang mengetahui waktu pastinya. Masjid-masjid penuh dengan orang-orang yang beribadah, berdoa, dan berzikir, mencari keberkahan yang tersirat dalam setiap momen.
Namun, di tengah keramaian malam-malam akhir Ramadan, ada juga suasana yang berbeda di sepanjang jalan-jalan kota. Toko-toko pakaian penuh sesak dengan orang-orang yang sibuk mencari pakaian baru untuk merayakan Idul Fitri. Suasana hiruk pikuk terjadi di sekitar pusat perbelanjaan, dengan orang-orang berdesak-desakan mencari baju, celana, dan aksesoris untuk menghias diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Meskipun begitu, bagi sebagian orang, keadaan tersebut memaksa mereka untuk meluangkan waktu mereka dengan berbelanja, bukan hanya karena kebutuhan, tetapi juga karena tradisi dan budaya yang mengiringi perayaan Idul Fitri. Mereka sibuk mencari pakaian baru untuk menemani momen spesial bersama keluarga dan teman-teman.
Sementara itu, di sudut-sudut kota yang jauh dari keramaian toko-toko, ada juga orang-orang yang memilih untuk menyepi dan mencari ketenangan di masjid-masjid, merenungkan makna Ramadan dan memperbanyak ibadah. Mereka menghabiskan malam-malam terakhir Ramadan dengan membaca Alquran, berzikir, dan memohon ampun kepada Allah.
Bagi mereka, Lailatul Qadar bukanlah hanya tentang ritual ibadah semata, tetapi juga tentang menyucikan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan memperdalam keimanan. Itulah yang menjadi fokus utama mereka di malam-malam berharga ini.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran toko-toko penuh sesak juga mengingatkan kita pada kenyataan bahwa hidup ini terdiri dari berbagai aspek, termasuk dunia material. Namun, sejauh apapun keramaian dan kesibukan kita di dunia ini, penting untuk tidak melupakan esensi dari bulan Ramadan dan malam Lailatul Qadar yang dipenuhi dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Saat berada di tengah keramaian toko-toko pakaian yang penuh sesak, terkadang kita bisa terbawa arus kesibukan yang mengalahkan kebutuhan spiritual. Berburu pakaian baru menjadi fokus utama, bahkan kadang-kadang mengaburkan pemahaman akan keberkahan malam-malam terakhir Ramadan. Padahal, pada saat-saat tersebut, kita seharusnya lebih memperbanyak ibadah, seperti shalat tarawih dan tadarrus Al-Qur’an, untuk mengoptimalkan potensi mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Pentingnya memperhatikan waktu-waktu berharga di malam-malam akhir Ramadan seharusnya menjadi prioritas utama bagi umat Islam. Kita harus mengingat bahwa pakaian baru dapat diperoleh di waktu lain, tetapi malam-malam terakhir Ramadan tidak dapat digantikan. Ini adalah waktu yang langka dan penuh dengan potensi keberkahan yang besar.
Oleh karena itu, dalam menjalani malam-malam terakhir Ramadan, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Kita dapat merencanakan waktu dengan bijak, memperhatikan kewajiban ibadah, sambil tetap memperhatikan aspek-aspek lain dalam kehidupan. Dengan demikian, kita dapat meraih manfaat maksimal dari bulan Ramadan dan merasakan keberkahan yang Allah janjikan di malam Lailatul Qadar.
Dalam kesibukan mencari pakaian baru dan mempersiapkan diri untuk perayaan Idul Fitri, janganlah kita melupakan esensi dari bulan Ramadan dan keistimewaan malam-malam terakhirnya.
Meskipun toko-toko pakaian mungkin penuh sesak, mari kita tetap menjaga kesadaran akan pentingnya ibadah dan meraih keberkahan dari setiap momen yang tersisa dalam Ramadan. Dengan menjaga keseimbangan antara dunia materi dan spiritual, kita dapat mengalami keberkahan yang sejati dan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
PESAN MORAL
- Kehidupan yang seimbang antara dunia material dan spiritual membawa keberkahan sejati.
- Dalam hiruk pikuknya dunia, janganlah kita lupa pada nilai-nilai spiritual yang memberi makna sejati dalam hidup.
- Momentum Ramadan adalah kesempatan langka untuk memperbanyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah, jangan sia-siakan kesempatan berharga ini.
Semoga Ada Manfaatnya
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA