OPINI-Pesta demokrasi yang dinantikan semakin dekat, seperti yang kita ketahui bahwa saat ini nama-nama bakal Calon Presiden (Capres) sudah marak diperbincangkan. Diantaranya adalah Anis Baswedan dan juga Ganjar Pranowo, bakal calon ini sangat ramai diperbincangkan karena keduanya memiliki atensi yang sangat besar untuk menjadi Presiden.
Sekarang ini sudah banyak hal negatif terhadap kedua calon tersebut yang muncul di media sosial, Ganjar Pranowo yang disebut tidak pantas menjadi pemimpin di negeri ini akibat dari apa yang Ganjar ucapkan dalam sebuah podcast “Kalau saya nonton film porno itu salahnya dimana, saya dewasa” ujar Ganjar dalam podcast Deddy Corbuzier. Hal itulah yang menjadi pandangan buruk dari masyarakat khususnya netizen di media sosial. Ganjar Pranowo juga sempat disesali oleh berbagai pihak karena penolakannya terhadap kedatangan Israel di Indonesia dalam keikut sertaannya di Piala Dunia U20 yang menjadi salah satu akibat batalnya diselenggarakan di Indonesia.
Anis Baswedan juga tidak lepas dari fitnah yang menyebut Anis sebagai Yaman dan juga banyak netizen menyebut jika Anis terpilih sebagai Presiden maka nasib Indonesia akan seperti Yaman.
Namun, apa yang sempat viral tersebut tidak menjadi problem untuk kedua calon, tidak jadi atau batal mencalonkan diri sebagai calon Presiden. Seperti yang kita ketahui bahwa masa kampanye Calon Legislatif (Caleg) 2024 akan segera diselenggarakan. Mengutip dari detik.news informasi teknis penyelenggaraan kampanye pemilu 2024 telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Berdasarkan aturan tersebut, kampanye pemilu 2024 dimulai pada tanggal 28 November 2023, hari Selasa.
Pada saat kampanye calon akan menyampaikan janjinya ketika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI), semoga saja apa yang disampaikan pada saat kampanye nanti tidak hanya menjadi wacana, tetapi Presiden yang terpilih mampu merealisasikan setiap hal yang dijanjikan pada saat kampanye. Kita memang sering disuguhkan janji manis oleh Calon Legislatif (Caleg)maupun calon Presiden pada masa kampanyenya, banyak caleg yang hanya memberikan harapan palsu kepada rakyat, memberikan janji manis, namun setelah terpilih mereka melupakan janjinya dan hanya menjadi sebuah wacana.
Makin dekatnya pesta demokrasi ini, penulis berharap bahwa janji-janji yang diucapkan oleh caleg maupun capres kelak tidak hanya seperti permen karet yang hanya manis di awal, namun bagaimana calon pemimpin ini mampu mensejahterakan rakyat dan juga menepati setiap janji yang diucapkan. Sebab, yang rakyat butuhkan bukan seberapa banyak janji namun seberapa jauh kinerja dan tanggung jawab atas segala sesuatu dijanjikan kepada masyarakat ketika masa kampanye.
Seperti halnya yang terjadi di Provinsi Lampung, dimana pada saat berkampanye Gubernur Lampung yang terpilih pada periode ini 2019/2024 menjanjikan akan mempercepat perbaikan infrastruktur jalan dan pemeliharaannya, namun hingga di penghujung masa jabatannya tidak terealisasikan, dan pada akhirnya diambil alih oleh pemerintahan pusat.
Disisi lain kasus serupa juga terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Kota Makassar, dimana Stadion Mattoanging merupakan janji kampanyenya, namun yang kita tahu stadion itupun tidak pernah dibenahi karena beberapa faktor yang katanya menghambat pergerakan renovasi itu. Tetapi, apapun faktor penghambat itu, menurut saya tidak menghalangi pemerintah membenahinya. Sebab, Stadion Mattoanging merupakansalah satu ikon Kota Makassar dan Provinsi Sulsel.
Jadi diharapkan para bakal calon ini nantinya dapat merealisasikan janji-janjinya agar kepercayaan masyarakat tetap ada kepada pemerintah.
“Jadilah orang yang tidak ingkar dengan janji sebab kepercayaan lahir dari sebuah janji yang terealisasi”. sekian dari penulis semoga Indonesiaku jadi lebih baik. (*)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.