Oleh: Fatinah Sahlah Amatullah (Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Sinjai)
Pariwisata telah menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar di dunia, dengan potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali sering kali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan model pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menjaga sumber daya alam, budaya, dan sosial masyarakat setempat.
Destinasi wisata yang berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan pengembangan infrastruktur pariwisata, seperti hotel, restoran, dan transportasi, pekerjaan baru dapat diciptakan dan pendapatan masyarakat lokal dapat meningkat. Selain itu, pariwisata juga dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti kerajinan tangan, industri makanan dan minuman, serta jasa transportasi lokal. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pengeluaran mereka akan memberikan dorongan bagi perekonomian lokal.
Objek wisata merupakan aset berharga yang memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun yang seringkali menjadi permasalahan dalam pengembangan pariwisata, Khususnya di Kabupaten Sinjai karena akses jalan yang rusak parah dan ringan menuju ke tempat wisata yang seringkali menjadi hambatan, tepatnya di objek wisata hutan mangrove tongke-tongke, wisata jembatan jodoh, pantai mallenreng, pantai marannu, dan taman hutan raya abdul latief.
Kondisi jalan yang rusak parah tentunya banyak memberikan dampak negatif yang signifikan karena hal ini tentunya dapat membahayakan keselamatan wisatawan. Jalan rusak dapat menyebabkan risiko kecelakaan dan bahaya bagi pengguna jalan, termasuk wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata di Sinjai.
Kondisi jalan yang berlubang, retak, atau terjal meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, perbaikan jalan menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan wisatawan yang berlibur di wilayah ini.
Selain itu, akses jalan yang rusak juga dapat menurunkan kualitas pengalaman wisatawan karena akses jalan yang buruk mengurangi kualitas pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Sinjai. Jalan yang rusak membuat perjalanan menjadi tidak nyaman dan melelahkan.
Wisatawan yang merasa tidak nyaman selama perjalanan mungkin akan kehilangan minat untuk kembali atau merekomendasikan objek wisata di wilayah ini kepada orang lain. Hal ini akan berdampak langsung pada pendapatan dari sektor pariwisata, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, potensi pariwisata Sinjai tidak dapat dimaksimalkan. Dengan mempertimbangkan pentingnya perbaikan akses jalan menuju objek wisata di Sinjai, kami memohon kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan konkret.
Kondisi jalan yang rusak parah telah menjadi hambatan serius bagi pengembangan pariwisata di wilayah ini. Oleh karena itu, kami memohon perbaikan segera untuk memastikan keberlajutan dan pertumbuhan industri pariwisata.
Kita sebagai masyarakat, sangat penting untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan secara aktif kepada wisatawan. Dalam era digital saat ini, pemasaran online sangat penting. Membangun kehadiran online yang kuat melalui situs web resmi, media sosial, dan kampanye iklan online akan membantu menjangkau audiens yang lebih luas.
Konten visual yang menarik, video, dan ulasan dari wisatawan sebelumnya juga dapat membantu dalam mempromosikan destinasi wisata kita. Selain itu, bermitra dengan influencer atau blogger perjalanan yang memiliki audiens yang relevan dapat memberikan dorongan tambahan dalam memperkenalkan wisata kita kepada orang banyak. Informasi yang transparan tentang praktik berkelanjutan yang dilakukan oleh destinasi wisata dan operator pariwisata dapat membantu wisatawan untuk mengenal wisata yang ada di daerah kita. (*)