OPINI-Pendidikan adalah proses pembelajaran dalam menemukan pengetahuan dengan tujuan untuk menciptakan perubahan dan membangun pola pikir. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan seseorang. Tingkat kecerdasan dapat diukur berdasarkan pengalaman ilmu pengetahuan yang disimbolkan dalam bentuk angka atau nilai yang diambil pada setiap tingkatan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan dalam hal ini yang dimaksud adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang sistem pendidikan. Pendidikan sejatinya adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang sebagai bentuk ingin mengetahui tentang hal baru yang belum diketahui sebelumnya guna untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuannya.
Pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan karakter generasi muda dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dibutuhkan sebagai proses untuk membangun dan menciptakan masa depan yang lebih baik kedepannya. Pendidikan hadir untuk mewujudkan mimpi dan harapan generasi muda.
Pendidikan adalah bentuk usaha untuk membangun status sosial yang lebih baik. Melalui pendidikan status sosial yang berkualitas akan tercipta. Menurut Soekanto beliau mendefinisikan status sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat yang berhubungan dengan orang lain dalam aspek lingkungan pergaulannya, prestasinya, dan hak – hak serta kewajibannya. Sedangkan secara sederhana status sosial di definisikan sebagai hal yang melekat dalam diri seseorang yang berhubungan dengan orang lain sebagai suatu apresiasi atas usaha dan kerja keras yang sudah dicapai .
Perbedaan tingkat pendidikan dan status sosial seseorang memiliki pengaruh atas kedudukan seseorang dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat beranggapan semakin tinggi pendidikan, maka semakin besar kedudukan dan tingkat sosialnya. Bersumber dari beberapa pandangan masyarakat mengatakan, orang yang memiliki gelar dan kemampuan tertentu memiliki peran dan kesempatan yang besar di lingkungan masyarakat termasuk dalam hal kontribusi material maupun sumbangsi pemikiran.
Seseorang dengan gelar tertentu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak dibanding dengan seseorang dengan pendidikan di bawah rata-rata. Orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi dianggap dapat dengan mudah memilih pekerjaan yang diinginkan. Namun disisi lain pendidikan tidak berpengaruh besar terhadap kalangan masyarakat yang memiliki harta yang lebih.
Pendidikan dianggap sebagai aktivitas menghabiskan waktu dan uang dilingkungan tertentu. Gelar yang dimiliki seseorang tidak menjamin akan standar sukses yang diinginkan. Tingkat pendidikan tidak menjamin kecerdasan seorang individu. Salah satu alasan mengapa pendidikan dianggap sebagai aktivitas yang membuang waktu adalah adanya pendapat dari masyarakat terhadap perempuan yang memilih melanjutkan pendidikan. Pandangan tentang gelar pendidikan dinilai memberikan stigma negatif bagi masyarakat khususnya terhadap perempuan. Gelar yang dimiliki oleh seorang perempuan dianggap tidak berguna karena pada dasarnya perempuan akan kembali pada kodratnya yaitu di dapur. Perempuan dianggap tidak perlu menempuh pendidikan yang terlalu tinggi karna dapat menghambat datangnya jodoh, perempuan dengan gelar tinggi juga dinilai keras kepala dan tidak mudah diatur.
Namun, saat ini sudah banyak kita temukan perempuan hebat yang memiliki skill dan kemampuan yang luar biasa, termasuk dalam hal politik perempuan mampu berjalan dan bersaing dengan Laki-laki dalam hal memimpin. Sehingga perempuan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas diri sebagai usaha menjadi wanita “High Value Woman” sebab prinsip yang tertanam dalam pola pikir perempuan seperti itu, menganggap bahwa Laki-laki yang berkualitas untuk perempuan yang berkualitas. Salah satu alasan mengapa perempuan ingin meningkatkan pendidikannya atas dasar ingin menjadi perempuan yang mandiri dalam segala hal atau women independen.
Perempuan dengan pola pikir yang terstruktur akan memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas diri. Namun jika nantinya perempuan ujung-ujungnya berada di dapur maka setidaknya gelar dan pendidikan yang selama ini mereka tempuh akan berguna dan bermanfaat untuk anak-anaknya kelak.
Pada hakikatnya Laki-laki yang berkualitas akan menghasilkan 1 perempuan berkualitas dan perempuan yang berkualitas akan menciptakan 1 generasi yang berkualitas. Sebagai seorang perempuan yang sedang dalam proses menempuh pendidikan, pandangan masyarakat tentang asumsi pendidikan sudah sangat kenyang untuk kita bahas, namun sejalan dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah kita perlu meyakinkan diri atas apa yang ingin kita capai dan senantiasa terus berusaha untuk memperbaiki mindset. Sejatinya tidak ada hal dan usaha yang sia-sia sebuah jalan yang sudah kamu pilih dan kamu tempuh saat ini adalah pilihan, maka sudah selayaknya harus kamu tuntaskan dan selesaikan.
Harapan orang tua serta keluarga sudah tertanam dalam dirimu, kesuksesan tidak hadir dalam bentuk instan melainkan kesuksesan tercipta atas usaha dan kerja keras. Untuk melanjutkan pendidikan dibutuhkan kesiapan dari berbagai aspek termasuk materi, mental dan pola fikir.
Peran dan kontribusi orang tua berpengaruh sebagai hal pendukung seseorang untuk melanjutkan pendidikan, baik pada tingkatan menengah maupun pada tingkatan yang lebih tinggi.
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.