OPINI — Piala Dunia adalah turnamen sepak bola internasional yang diselenggarakan sekali dalam empat tahun. Pada tahun 2022 kali ini Qatar ditunjuk dan dipercayakan sebagai tuan rumah. Tentunya, posisinya yang strategis. FIFA tidak salah lagi dalam memilih Qatar sebagai tuan rumah piala dunia kali ini.
Seluruh dunia pastinya tertuju pada perhelatan akbar yang begitu megah berlangsung sebulan lamanya, itu mulai sejak 20 November 2022 sampai dengan 18 Desember 2022. Sebagai negara tuan rumah yang pemerintahannya dibalut nilai-nilai keislaman, Qatar memanfaatkan event piala dunia kali ini menjadi ladang dakwah untuk memeperkenalkan makna Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.
Pembukaan piala dunia kali ini tidak seperti biasanya karena dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surah Al-Hujarat ayat 13 yang dibacakan dengan merdu dan disaksikan serta didengarkan seluruh dunia. Kalau kita cermati ayat tersebut yang terjemahannya.“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
Hemat penulis tentu kita sangat mudah memaknai dan memahami ayat tersebut dan sangat tepat Qatar mengirim pesan kuat kepada masyarakat Internasioanal bahwa pada dasarnya derajat manusia itu semuanya sama. Hanya saja, di hadapan Allah yang paling mulia adalah manusia yang bertakwa.
Perlu kita ketahui bersama bahwa berdakwah tidak melulu harus di masjid atau di majelis-majelis ilmu. Berdakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kondisi dan situasi. Demikian pula dalam sepak bola, dapat menjadi salah satu media untuk berdakwah, termasuk dalam ajang piala Dunia 2022 di Qatar.
Qatar selaku tuan rumah penyelenggara piala dunia secara langsung turut andil dalam mendakwahkan islam secara damai dan bahagia. Bahkan Qatar adalah negara Islam pertama yang menjadi tuan rumah pada pertandingan sepak bola tingkat internasional sepanjang sejarah.
Ada beberapa syariat Islam yang diterapkan oleh negara Qatar dalam pelaksanaan piala Dunia tahun ini. Aturan yang jarang dijumpai pada pelaksanaan piala Dunia di tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya adalah larangan seks bebas, larangan berpesta minuman keras, larangan melakukan aktivitas LGBT serta larangan bermesraan di tempat umum.
Semua aturan syariat Islam tersebut bukan hanya melindungi hak-hak dan martabat kaum muslimin, tetapi juga segenap pengunjung yang datang selain umat Islam. Terutama minuman keras saat menonton pertandingan, ini dapat memicu amarah dan emosi antara pendukung yang sangat fanatik.
Memperkenalkan Kebudayaan Islam
Sebagai tuan rumah, Qatar sebagai negara Islam secara tidak langsung memperkenalkan budaya-budaya Islam. Misalnya menutup aurat bagi wanita, mengenakan pakaian yang bernuansa islami seperti gamis, sorban dan hijab serta menyediakan fasilitas-fasilitas ibadah bagi kaum muslimin di sekitar stadion.
Para pengunjung dan penonton yang datang dari berbagai negara bisa melihat langsung situs-situs Islam yang ada di Qatar. Mereka juga bisa melihat bangunan-bangunan Islam bersejarah seperti Masjid Katara, museum seni Islam MIA dan safari gurun di Doha, Qatar.
Pada sisi lain sepak bola selain menyehatkan fisik juga mengajarkan kita nilai-nilai pendidikan Islam. Dalam sepak bola kita dituntut untuk sportif dan bermain dengan jujur. Islam pun mengajarkan hal tersebut. Para pemain hanya bisa berdoa dan berikhtiar dalam permainan. Sedangkan hasilnya dipasrahkan kepada Allah.
Sepak bola juga mengajarkan pentingnya kedisiplinan, kerja keras dan kerja sama. Sebuah tim bisa menjadi juara manakala para pemain memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk berlatih, bekerja keras memainkan perannya di lapangan, dan selalu memupuk rasa persatuan dan kerjasama.
Pada sisi lain ada hal yang menarik dari video yang disaksikan penulis yaitu kampanye pengenalan agama Islam dari pemerintah Qatar juga mendapatkan support dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka rela menyiapkan dan menghidangkan makanan khas timur tengah untuk para suporter dari berbagai penjuru dunia di beberapa stadion di sana.
Video yang sudah tayang lebih dari satu juta kali ini juga mendapat pujian dari warganet, yang mana banyak pengguna media sosial memandang inisiasi warga Qatar mencerminkan agama Islam yang indah yakni dengan berbagi. Kami berharap bahwa keramahan warga Qatar berbagi ini dapat menginspirasi muslim yang lainnya. (*)
Penulis : Muhammad Tariq
(Penulis Buku Lintas Analisis Kritis. Pegiat Literasi dan Pemerhati Sosial)