OPINI-Pernahkah terlintas di pikiran anda apa yang menyebabkan seorang pemimpin menang diajang pemilu?. Nah, politik identitas ini menjadi satu faktor penting dalam pemilu. Membahas mengenai pemilu pastinya terhubung dengan politik. Politik tidak akan luput dengan yang namanya politik identitas. Politik identitas yang dimaksud disini ialah politik yang mengacuh pada terpengaruhnya penggunaan identitas seperti ras, agama, etnis, gender, orientasi seksual, dan sebagainnya dalam konteks politik. Perlu diketahui bahwa politik identitas sangat kontroversial saat ini, karena sebentar lagi kita akan menantikan pesta demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia.
Berbagai pilihan dalam memilih pemimpin merupakan suatu hal yang paling penting dari demokrasi Indonesia yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun, pemilu di Indonesia masih diwarnai dengan pengaruh isu-isu seperti etnis, ras, agama, dan golongan yang dapat mencederahi nilai-nilai dari demokrasi itu sendiri. Bukan tanpa sebab, politik ini lahir karena adanya sebuah kelompok tertentu yang merasa dirinya diintimidasi dan didiskriminasi kepada beberapa oknum tertentu. Hal itu dilakukan untuk memperjuangan hak-hak dan sebuah keadilan.
Menurut Agnes Heller, mengenai politik identitas adalah gerakkan politik yang fokus perhatiannya pada perbedaan sebagai satu kategori politik utama. Dalam perbedaan tersebut mencangkup ras, agama, etnis, dan agama tentunya. Namun, politik identitas salah satu faktor yang menentukan kemenangan dalam konteks politik.
Kita tidak akan menang dari konteks politik jika tidak ada strategi yang dibuat. Strategi dalam politik identitas sengaja dibuat untuk menjadikan bakal calon mendapatkan suara terbanyak pada saat pemilu. Ada berbagai macam strategi yang dibuat dengan kompleks dan berbeda, tergantung pada tujuannya. Dalam hal memenangkan pemilu, strategi yang biasanya dibuat seperti membangun dan memperkuat solidaritas, fokus mengembangkan kesadaran kolektif dan solidaritas diantara kelompok identitas yang ingin anda targetkan. Hal ini dapat dicapai dengan mengadakan pertemuan, diskusi dan kegiatan yang menguatkan rasa persatuan diantara anggota kelompok identitas tersebut
Pengorganisasian yang efektif, membentuk organisasi atau kelompok advokasi yang kuat untuk melibatkan anggota kelompok identitas dalam proses politik. Memobilisasi anggota kelompok identitas ini untuk terlibat aktif dalam kampanye politik, pemilihan umum, dan kegiatan lainnya yang relevan.
Kampanye pemberitaan dan kesadaran, menggunakan media dan platform komunikasi lainnya untuk menyebarkan pesan yang mempromosikan kepentingan kelompok identitas yang anda dukung. Ini melibatkan pembuatan konten informatif, kampanye sosial media dan memanfaatkan media massa untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting yang relevan dengan kelompok identitas tersebut.
Koneksi dan aliansi, membangun hubungan dengan kelompok lain yang memiliki kepentingan serupa atau yang dapat mendukung agenda politik identitas yang anda perjuangkan. Aliansi ini dapat memberikan kekuatan dan dukungan yang lebih besar dalam upaya politik.
Partisipasi politik, mendorong anggota kelompok identitas untuk terlibat dalam proses politik secara langsung, seperti menjadi pemilih yang aktif, mendukung calon atau partai politik yang mewakili kepentingan mereka, atau bahkan mencalonkan diri sendiri untuk jabatan politik.
Pengaruh kebijakan, bekerja sama dengan pemimpin politik yang relevan atau terpilih untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan yang menguntungkan kelompok identitas yang Anda dukung. Ini melibatkan advokasi langsung, lobi, dan pengarahan pada para pembuat kebijakan.
Edukasi dan dialog, membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu identitas yang relevan dengan kelompok yang anda targetkan. Ini bisa melalui kegiatan seperti seminar, lokakarya, atau forum diskusi yang melibatkan berbagai pihak.
Responsif dan adaptif, menjadi responsif terhadap perubahan dalam politik dan masyarakat, serta beradaptasi dengan situasi baru. Hal ini memungkinkan anda untuk tetap relevan dan efektif dalam upaya politik identitas anda.
Penting untuk dicatat bahwa politik identitas melibatkan sejumlah isu yang sensitif dan kompleks. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam menjalankan strategi ini, menghormati perspektif dan pengalaman kelompok identitas yang berbeda dan bertujuan untuk membangun pemahaman dan kesepahaman yang lebih besar.
Terdapat beberapa kasus yang terjadi di Indonesia dimana saat calon kandidat berkampanye terkadang kita mendengarkan kalimat “Ajakan” untuk memilih kandidat tersebut karena kandidat itu merupakan dari golongan yang sama. Contonya, kandidat A dari garis keturunan bangsawan dan memiliki jabatan tertentu, sedangkan kandidat B dari golongan masyarakat biasa di daerah itu. Hal tersebut merupakan taktik kandidat A dalam memenangkan pemilu dengan cara mempergunakan kekuasaan keluarganya. Tak jarang juga orang-orang lebih memilih kepada sesama kelompok karena adanya hubungan emosional didalamnya.
Jika dilihat dari sudut pandang penulis dari beberapa pengalaman, politik identitas menjadi hal yang sering dikrtiki karena terkadang menempatkan penekanan pada diri individu tertentu untuk memilih kandidat atau partai politik yang termaksud golongannya, akan tetapi individu ini tidak ingin memilih kandidat tersebut. Biasanya ini terjadi jika individu tidak melihat atau tidak setuju dengan visi dan misi kandidat. Hal ini dianggap lumrah dilakukan sesuai dengan demokrasi yang ada.
Faktor diatas menjadikan politik identitas sebagai alternatif dan memainkan peran penting untuk menarik empati pemilih kepada salah satu calon yang memiliki latar belakang serupa. Sebelum berlangsungnya pemilu kandidat berusaha membangun hubungan untuk mendapatkan dukungan dengan menyuarakan isu-isu yang menurutnya penting untuk suatu kelompok tertentu. Keberhasilan ini menandakan bahwan politik identitas menentukan kemenangan pada kandidat tertentu. (*)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.