OPINI–Masih ingat saat semifinal Piala Dunia 2023, Maroko mengalahkan Portugal, viral di media sosial keberhasilan ini karena keampuhan doa seorang ibu. Kita menyaksikan beberapa pemain maroko mempertontonkan setelah sujud syukur meraih kemenangan mereka berlarian memeluk, mencium ibunya.
Namun sebaliknya, setelah maroko kalah dari Kroasia yang viral mempertanyakan keampuhan doa ibu. Bahkan di media sosial ada yang menulis “ini piala dunia bukan piala tuhan”. Ada juga yang menulis “doa ibu tidak ampuh lagi”. Demikian pula tulisan “doa ibu pemain krosia lebih ampuh”.
Apa yang salah dengan doa ibu??
Ada pepatah DOA IBU SEPANJANG MASA. Doa ibu bukan untuk kebutuhan sesaat, tetapi untuk kebutuhan sepanjang masa bahkan sampai pada kehidupan akhirat.
Nabi Muhammad saw, dalam sebuah hadis riwayat Bukhari-Muslim menyebut, ibu sebanyak tiga kali sebelum menyebut ayah sebagai orang yang berhak mendapat bakti seorang anak. Dengan segala keutamaan peran ibu, doa ibu menjadi mustajab.
Rasulullah saw., mencontohkan Sebuah doa yang bisa ibu ucapkan menyambut lahirnya si buah hati, agar kehidupannya selalu dalam lindungan Allah SWT.
“Aku memohon perlindungan bagi kalian dengan kalimat Allah yang sempurna (Alqur’an atau asma dan sifat Allah) dari setiap setan dan binatang berbisa (racun) serta ‘ain yang dengki”.
Ketika ibu melafalkan untaian doa tersebut, ibu memohon agar Allah melindungi si buah hati dari berbagai keburukan dunia yang disebabkan bisikan setan.
Doa ibu ketika meminta anugrah anak yang shaleh;
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.” (QS. As-Saffat: 100)
Ketika ibu menginginkan si buah hati memiliki kesalihan yang sama dengan Ismail, ayat 40 surah Ibrahim ini hendaknya menjadi doa rutin ibu untuk si buah hati.
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”.
Demikian pula doa ketika meminta keteguhan iman;
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)
Dari berbagai macam doa di atas, tergambar bahwa doa seorang ibu memiliki visi dan tujuan jangka panjang. Bukan tujuan sesaat. Doa ibu bukan berhitung kuantitas “menang-kalah”, tetapi meminta untuk semakin berkualitas.
Doa ibu bukan untuk memuaskan orang karena ada kepentingan sesaat, tetapi ibu berdoa untuk membentuk generasi yang berkualitas dan berguna ditengah masyarakat dengan perlindungan Allah swt.
Ibu berdoa agar dapat meninggalkan anak shaleh yang senantiasa mendoakannya dan bahagia seorang ibu tatkala telah meninggal tetapi selalu mendapat kiriman dari doa anaknya.
Hentikan menyalahkan doa ibu saat keinginan tidak tercapai.
*sekedar menulis apa yang dipikirkan*
*#Salam Pikiran Sehat*
*#semoga tidak menyesatkan*
*#wallahu a’lam bishshawab*
Penulis: HM. Saleh
(Dosen IAIN Parepare
Ketua Majelis Anak Shaleh Parepare)