MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulsel bekerja sama Google News Initiative akan menggelar pelatihan cek fakta bagi sejumlah jurnalis yang ada di Sulsel, Sabtu (14/11/2020) yang berlangsung di Foxlite Hotel Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar. Sebanyak 25 jurnalis dari berbagai media ikut ambil bagian dalam pelatihan yang berlangsung sehari tersebut.
Ketua AMSI Sulsel, Herwin Bahar, Jumat (13/11/2020) mengatakan, pelatihan ini nantinya akan memberikan pemahaman kepada para jurnalis bagaimana dalam memverifikasi sebuah informasi atau berita yang ada. Sebuah informasi tentunya tidak semua benar atau menyatakan fakta. Sehingga perlu diketahui cara bagaimana dalam melakukan verifikasi agar tidak terjebak dalam informasi sesat atau hoax.
“Para jurnalis nantinya akan dibekali cara untuk memverifikasi sebuah informasi apakah fakta atau hoax. Kami menghadirkan dua orang pemateri dari Jakarta yang nantinya dilakukan secara virtual,” ungkapnya.
Adapun pemateri tersebut yakni Mohamad Nurfahmi Budiarto dan Rini Yustiningsih. Para pemateri akan membahas tentang metode cek fakta dan bagaimana mengetahui bahwa sebuah informasi yang disajikan, baik dalam bentuk berita maupun gambar adalah fakta atau hoax.
“Kami harapkan dengan pelatihan ini bisa memberi pencerahan kepada teman-teman jurnalis untuk lebih menyaring sebuah informasi sebelum akhirnya disebarkan,” tambah Herwin.
Pelatihan Cek Fakta sendiri sudah dilakukan oleh AMSI sejak beberapa tahun. Hampir setiap momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) AMSI juga turut ambil bagian dalam melakukan cek fakta debat para kandidat.
AMSI berkolaborasi dengan Tim Cek Fakta dengan dukungan Google News Initiative juga menyelenggarakan Cek Fakta Debat Pemilihan Kepala Daerah 2020. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi AMSI kepada publik dengan memberikan informasi yang bermutu selama masa Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan menekan hoaks (mis/disinformasi) yang berpotensi beredar selama berlangsungnya masa kampanye dan Debat Pilkada 2020 diberbagai daerah.
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan cek fakta adalah format baru penyampaian informasi yang didesain untuk menghadapi hoaks yang kian merajalela. “Dengan program ini, kami pastikan sebagian besar anggota AMSI kini sudah mendapatkan pelatihan cek fakta. Ke depan, cek fakta akan menjadi senjata andalan media online anggota AMSI dalam melayani kepentingan publik,” katanya di Jakarta, belum lama ini.
Sejak akhir Oktober lalu AMSI memberikan pembekalan pada media-media anggota dengan pelatihan Cek Fakta Pilkada 2020 di 20 AMSI wilayah. AMSI menargetkan setidaknya sekitar 500 jurnalis dari media anggota AMSI, pers mahasiswa, akademisi mendapatkan pembekalan ini, sebelum terlibat dalam Cek Fakta Debat. Mereka nantinya juga akan terlibat dalam Cek Fakta Pencoblosan Kepala Daerah yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.
Keterlibatan AMSI menekan peredaran informasi palsu selama masa pemilihan bukan kali pertama. Sebelumnya saat Pemilihan Presiden 2019 pada Pemilihan Presiden 2019, AMSI mengadakan empat kali cek fakta debat kandidat dan satu cek fakta serentak berskala nasional pada hari pencoblosan. Cek Fak dilakukan kolaborasi antara media-media anggota AMSI yang tergabung dalam Cek Fakta bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Mafindo.
Saat ini AMSI memiliki anggota 338 media online yang bergabung di 21 AMSI wilayah yang berada di 17 provinsi. AMSI telah tercatat sebagai konstituen Dewan Pers pada awal 2020 ini. (rls)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna