PAREPARE, PIJARNEWS.COM-– Pejabat Semantara (PJS) Walikota Parepare, Lutfie Natsir, bersama Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 3 Parepare, Sudalto diduga meelanggar larangan masuk ruang ujian saat melakukan pemantauan ujian hari pertama UNBK, Senin (23/4).
Di hari Pertama UNBK, PJS Walikota Parepare dan rombongan melakukan pemantauan di SMP Negeri 3 Parepare yang dikunjungi Rombongan PJS Wali Kota Parepare. Saat itu, Lutfie Natsir bersama Kepsek SMP Negeri 3 Sudalto, terkesan menganggu pelaksanaan Ujian. Bahkan keduanya melanggar tata tertib UNBK yang terpajang di luar ruangan Ujian, yang bertuliskan,“ Larangan Masuk selain peserta Ujian, Pengawas, dan Proktor atau Teknisi“. Bahkan sejumlah pejabat diduga berbincang dalam ruangan UNBK.
“Tadi itu saya tidak tahu menahu, jika dalam pemantauan UNBK Kita dilarang masuk. Namun itu hanya satu ruangan. Untuk pemantauan ruangan ruangan berikutnya kami hanya memantau dari luar saja,“ kata PJS Walikota Parepare, Lutfie Natsir.
Lufie mengaku, walau saat itu dirinya dan Rombongan masuk bersama kepsek SMP Negeri 3 Parepare dalam ruangan Ujian, server pusat masih belum bisa dibuka oleh peserta ujian, atau jaringan masih bermasalah.
“Saat masuk memang saya tidak tahu menahu bahwa ada larangan. Saat masuk juga kami memantau koneksi jaringan internet dan saat itu jaringan masih bermasalah dari Server Pusat,” jelas Lutfie.
Sementara itu, Kepsek SMP Negeri 3 Parepare, Sudalto, menjelaskan, dirinya, PJS Walikota Parepare dan sejumlah pejabat lainya masuk dalam ruangan UNBK di sekolahnya adalah kebijakan dari dirinya selaku kepala sekolah.
“ Memanga dalam tata tertib UNBK, saat Ujian berlangsung yang bisa masuk itu hanyalah, peserta ujian, pengawas, dan proktor atau teknisi. Namun tadi itu adalah Kebijakan saya sebagai kepala sekolah,” ungkap Sudalto.(sam/mks)