PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Parepare mengecam pernyataan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare, Ahmad Sultra Rustam dalam kunjungannya ke salah satu rumah mahasiswa.
Kronologi kejadian penghinaan orang tua mahasiswa tersebut terjadi saat Ketua STAIN Parepare Ahmad S Rustan, Jamilah, dan beberapa pejabat STAIN Parepare mendatangi Burhanuddin di rumahnya, di Siwa Kabupaten Wajo. Dalam kunjungan itu, Ahmad Sultra secara terbuka menjatuhkan martabat dari mahasiswa tersebut dan keluarganya dengan perkataan yang tidak baik. Sehingga perkataan itu membuat Burhanuddin yang merupakan mahasiswa semester tujuh Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare dan orang tuanya sakit hati dan tidak menduga pejabat STAIN Parepare mengatakan hal seperti itu.
“Ketua STAIN Parepare mengucapkan: ‘ternyata kamu bukan orang kaya dan ternyata rumahmu tidak lebih bagus dari rumah kebun’. Perkataan ini yang buat ibu Burhanuddin menangis. Ini adalah bentuk penodaan terhadap dunia akademisi, statement miskin terhadap orang tua mahasiswa merupakan penghinaan yang tidak selayaknya diucap oleh pimpinan kampus,” jelas Ketua Umum PC PMII Parepare, Nurham Sadiq.
Lanjutnya, ia sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh mahasiswa untuk melawan kebijakan yang diterapkan untuk melemahkan aktifitas dan mengungkung kreatifitas mahasiswa selaku masyarakat intelektual.
“Kami mengapresiasi langkah teman-teman mahasiswa melawan kebijakan-kebijakan yang bersifat pembungkaman gerakan dan tendensius. Saya berharap kader-kader PMII STAIN Parepare di dalam kampus ikut mengawal gerakan dan memperjuangkan demokrasi kampus. Kedzoliman memang harus dilawan.” tegasnya.
Ahmad Sultra Rustam selaku Ketua STAIN Parepare merasa tidak melakukan hal tersebut. Ia mengatakan tidak mengetahui ketika ada orang tua mahasiswa yang merasa tersinggung. Ia kemudian akan menanyakan kepada mahasiswa mengenai prilaku yang dianggap melanggar kode etik.
“Tuduhan tersebut tidak benar, kita harus menghargai orang tua. Kita mengunjungi orang tua siswa karena ingin menyelesaikan persoalan sehingga ada sinergi dengan orang tua dan perguruan tinggi,” ungkap Ketua STAIN Parepare. (amr/ibl)