PAREPARE, PIJARNEWS.COM- Pemuda Pancasila Kota Parepare menggelar aksi di depan Kantor PT PLN (Persero) UP3 Kota Parepare, Jalan Veteran, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Senin (27/11/2023).
Pantauan Pijarnews.com puluhan peserta aksi melakukan unjuk rasa di dua titik yaitu depan Pasar Lakessi dan halaman Kantor PLN Parepare.
Aksi tersebut dilakukan, buntut dari pemadaman listrik bergilir yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, yang dampaknya dinilai merugikan masyarakat dan pengusaha.
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pemuda Pancasila, Muh. Agung Nugraha dalam orasinya mengatakan pemadaman listrik yang terjadi tidak diketahui kapan berakhir.
“Kita membawakan keresahan masyarakat yang TV nya rusak, yang kulkasnya rusak , yang alat elektroniknya rusak, yang kemudian tidak ada kejelasan dan tanggung jawab dari pihak PLN, yang hanya bisa diam kemudian update story di Instagram mereka , pemadaman jam sekian hanya itu yang mereka lakukan tidak ada kejelasan sampai kapan pemadaman ini terus berlanjut,” tegasnya.
“Itupun jadwal pemadaman yang di berikan kepada masyarakat tidak pernah sesuai, dan itu sangat melanggar peraturan menteri ESDM, dimana 24 jam sebelum adanya pemadaman, PLN harus menyampaikan kepada masyarakat luas,” lanjut Agung.
Ketua Sapma Pemuda Pancasila Kota Parepare, Sulfadli menyampaikan hal yang sama.
“Hari ini kondisi masyarakat dan pengusaha Kota Parepare menjerit , karena akibat pemadaman listrik berdampak pada alat-alat elektronik seperti mesin kopi yang rusak, seperti lemari pendingin yang rusak,” katanya.
Selain itu, akibat pemadaman listrik, sejumlah masyarakat mengaku mengalami kenaikan harga tagihan listrik, padahal dalam Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2019, PLN wajib memberikan pengurangan tagihan/kompensasi kepada konsumen atas gangguan ini.
“Kami menuntut kejelasan transparansi dan kejelasan kompensasi atas pemadaman bergilir yang dilakukan PLN secara sepihak,” ucap Agung Nugraha.
Selain orasi, peserta aksi juga membentang spanduk dengan tulisan ‘Pemuda Pancasila bersama masyarakat menggugat PLN.
Ada lima tuntutan yang dibawa peserta aksi, antara lain, PLN memberikan jawaban atas pemadaman listrik yang melebihi batas wajar yang terjadi belakangan ini. PLN Memberikan Ganti Rugi atas kerugian materil yang dialami masyarakat kota Parepare dan meminta PLN sebagai BUMN harus memprioritaskan kebutuhan Masyarakat dibanding kebutuhan Korporasi Kapitalisme.
Menanggapi aksi tersebut, Manajer PLN UP3 Parepare Robert Rumsaur mengapresiasi Pemuda Pancasila yang membantu PLN , dalam hal ini untuk mengkritisi dan menyampaikan apa yang menjadi keresahan masyarakat secara keseluruhan dan khususnya pelanggan-pelanggan PLN.
“Adapun aspirasi yang di sampaikan oleh rekan-rekan melalui perwakilan yang tadi sudah hadir dengan manajemen, kami sudah terima dan kami akan upayakan untuk segera merespon, karena tadi sudah ada statement sama-sama, kami akan memantau dan kami akan meminta jawaban dari pada manajemen atas aspirasi yang di sampaikan,” Tutup Robert.(*)
Reporter : Yusran & Abd. Rahmat Paudzi (Mahasiswa PPL Stain Majene)