“Ini juga menjadi wadah Pencerahan bagi masyarakat, khususnya di bagian utara Pinrang,” ungkap Nur.
Sementara itu, Ketua Komite Pemekaran Pinrang Utara, Hassir Tjenne mengapresiasi dialog yang dilaksanakan Pemuda Muhammadiyah Pinrang itu.
Ia memaparkan, pemekaran Pinrang Utara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai lini kehidupan. Termasuk pada aspek infrastruktur yang tidak merata.
Tidak hanya itu, pemekaran tersebut memberikan manfaat pelayanan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah geografisnya sulit dijangkau oleh aparat pemerintah. Sebab, mereka yang tinggal di wilayah Pinrang Utara berada di atas gunung.
“Inilah yang tidak mendapatkan akses-akses terutama persoalan infrastruktur,” ungkap Hassir.
Ia pun menegaskan bahwa pemekaran Pinrang Utara itu tidak akan memisahkan secara kultural dari Pinrang saat ini, sebab hubungan emosional masyarakat Pinrang sampai hari ini tidaklah terpisah.
Selanjutnya, menurut Hassir ada beberapa hal yang perlu mendapat dukungan terkait pemekaran wilayah Pinrang Utara yakni penguatan secara komunitas. Artinya kata Hassir, seluruh komunitas di Pinrang memberikan dukungan atau support.
Juga dibutuhkan dukungan secara administratif dan teknis yang menjadi dokumen persyaratan untuk diajukan ke tingkat pemerintah. Tidak terlepas dari dukungan politik dalam hal ini adalah pemerintah mulai dari daerah, provinsi hingga pusat.
“Hari ini, ada beberapa partai politik yang menyatakan dukungan kepada kami terkait pemekaran Pinrang Utara,” ungkapnya.
Selain itu, pendukung selanjutnya adalah di bidang akademis. Sebab dalam proses perencanaan pemekaran itu membutuhkan kajian ekonomi, teknis, lingkungan dan sebagainya.
Pendukung lain yang tidak bisa dinafikan adalah kekuatan amunisi yakni terkait bentuk-bentuk pembiayaan dari proses pemekaran tersebut.