PINRANG, PIJARNEWS–Pemerintah Kabupaten Pinrang berkomitmen untuk mengembangkan Pelabuhan Marabombang sebagai pelabuhan logistik terbesar di Ajatappareng.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan aset negara ini, Pemkab Pinrang telah mengusulkan agar pelabuhan tersebut dikembangkan oleh pusat.
Permintaan pemuatan barang, terutama material bangunan yang akan dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN), semakin meningkat, dan Pelabuhan Marabombang menawarkan akses yang lebih mudah dan ekonomis.
Kepala Dinas Perhubungan Pinrang, Bahtiar, menjelaskan bahwa sebelumnya pelabuhan tersebut berstatus lokal, sehingga kapal dari daerah lain tidak dapat berlabuh.
“Status sebagai pelabuhan lokal membuat pelabuhan ini tidak berfungsi dengan baik. Jika berada di bawah kewenangan KSOP, pelabuhan ini bisa menjadi pelabuhan pengepul,” katanya pada Jumat (23/9/2024).
Kabid Transportasi Darat, Pelayaran, dan ASDP Angkutan Sungai dan Penyeberangan, Andi Tajuddin, menambahkan bahwa pihaknya sedang mengurus pemindahan kewenangan pelabuhan dari pemkab ke pusat. “Kami masih mendiskusikan bagaimana pembagian kewenangan antara pusat dan pemkab,” ucapnya.
Penjabat Bupati Pinrang, Ahmadi Akil, mengungkapkan bahwa Pelabuhan Marabombang sebenarnya sudah diserahkan kepada Pemkab Pinrang untuk dikelola. “Namun, jika pelabuhan ini berada di bawah kewenangan kabupaten, maka hasilnya hanya akan terbatas pada lintas kecamatan,” jelasnya.
Ahmadi menambahkan bahwa pihaknya ingin mengembalikan pengelolaan pelabuhan ke pusat agar dapat berfungsi lebih luas, mencakup antarpulau, provinsi, dan bahkan ekspor-impor. “Kami sepakat untuk menyerahkannya kembali ke pusat, dengan syarat bahwa semua arus barang antarpulau, antarpulau, dan luar negeri harus melalui Marabombang,” tambahnya.
Dengan menjadi pelabuhan pengumpul, Pelabuhan Marabombang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Pinrang, khususnya dalam bidang industri. “Insya Allah, dalam satu hingga dua bulan ke depan kami akan mengeksekusi rencana ini karena sangat diperlukan. Kami juga berencana membangun industri yang lebih besar,” ungkapnya.
“Cita-cita kami adalah menjadikan pelabuhan ini sebagai pelabuhan logistik terbesar,” lanjut Ahmadi.
Sebelumnya, pelabuhan ini dianggap tidak efektif karena hanya digunakan sebagai pelabuhan lintas daerah di Kabupaten Pinrang, dengan status pengumpan lokal yang membatasi muatan dalam jangkauan pelayanan provinsi.