PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare menggelar silaturahmi dan dialog tematik stunting bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ke-109 Universitas Hasanuddin (Unhas) di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Senin (30/1/2023).
Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe yang hadir langsung berdialog dengan mahasiswa KKN. Turut hadir Inspektur Kota Parepare, HM Husni Syam, Asisten III Setdako Parepare, Eko W Ariyadi, para Kepala SKPD termasuk Kepala Dinas PPKB Parepare, Dr Hj Halwatiah selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Parepare, Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari, Plt Direktur RS dr Hasri Ainun Habibie, dr Mahyuddin, Camat, Lurah, dan stakeholder terkait.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi seorang mahasiswa merupakan hal yang sangat diharapkan guna mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku kuliah, untuk mendapatkan pengalaman dunia kerja dalam bentuk pengabdian pada masyarakat.
Taufan Pawe (TP) pun mengulas tentang upaya Pemkot Parepare dalam menurunkan angka stunting. Stunting dalam ulasannya, adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (Balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Wali Kota Parepare dua periode ini mengungkapkan, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
“Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI prevalensi stunting di Kota Parepare pada tahun 2022 mencapai 13,8 persen. Dan tahun 2023 ini diharapkan angka stunting di Kota Parepare bisa turun hingga 8-10 persen,” ulas Taufan Pawe.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu mengemukakan, bahwa upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, langkah dilakukan adalah menghadirkan banyak telapak kaki di Parepare. Sehingga lahirlah Teori Telapak Kaki, yaitu semakin banyak orang berkunjung di Parepare, maka kota ini tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi sudah menjadi kota tujuan.
“Dengan capaian-capaian melalui pendekatan ekonomi, maka diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dan diharapkan mampu menekan dan mengurangi angka stunting di Kota Parepare,” harap Taufan Pawe.
Pada kesempatan itu, Taufan Pawe mengingatkan kepada mahasiswa KKN Unhas agar menjaga nama baik almamater perguruan tinggi, dan nama baik Pemerintah Kota Parepare.
“Marilah bersinergi melaksanakan program KKN. Jalinlah kerja sama dengan sesama mahasiswa KKN, masyarakat setempat, pemerintah, atau dengan pihak lain yang terkait,” pesan doktor ilmu hukum lulusan Unhas ini. (adv/art)