PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare siap membangun kembali rumah warga yang hanyut terseret arus banjir pada Rabu malam (1/2/2023). Terdata, ada 19 rumah milik warga yang akan dibangun kembali pasca bencana banjir itu.
Kepastian itu diungkap Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe di sela pelepasan Tim Penyalur Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kota Parepare kepada ribuan warga terdampak banjir di pelataran Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Parepare, Kamis (23/2/2023).
Taufan Pawe mengatakan, ada sekitar 1.323 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Dari data itu, ada 19 rumah warga yang hanyut.
Yang berkaitan dengan 19 rumah yang hanyut, kita akan membangun kembali dan mudah-mudahan bisa disyukuri oleh masyarakat,” harap Taufan Pawe.
Dia mengungkapkan, pembangunan kembali rumah warga yang hanyut itu sesuai dengan petunjuk dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Sudah ada petunjuk juga dari BPKP, itu yang kami akan patuhi. Karena dengan bantuan ini, bisa menjadi yang terbaik, bagi pemerintah dan masyarakat korban dampak bencana banjir kemarin,” ungkapnya seperti dikutip dari artikel.news.
Taufan Pawe menegaskan, setiap kebijakan yang akan diambil Pemkot Parepare pasti melalui asistensi yang kuat. Asistensi yang mendalam dari BPKP.
“Saya tidak mau, pada akhirnya nanti akan menjadi temuan. Dan hasil asistensi itu, sudah di tangan kami. Apa yang kami lakukan nantinya ini pasti sesuai dengan arahan dari BPKP,” tegas Wali Kota bergelar doktor ilmu hukum ini.
Dia juga memastikan, Pemkot Parepare telah selesai melakukan verifikasi dan validasi terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Hasilnya, kini sudah berada di tangan Badan Keuangan Daerah (BKD) Parepare.
Alhamdulillah sudah selesai verifikasi dan validasinya, dan sudah di tangan Mepala Badan Keuangan Daerah. Kita tinggal tunggu waktu sesingkat-singkatnya, untuk kita salurkan kepada warga kita yang kena dampak banjir,” kata Taufan Pawe.
Wali Kota dua periode ini menekankan, Pemerintah tidak akan tinggal diam untuk menangani setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat termasuk bencana banjir ini.
“Saya juga harus menyampaikan ini bukan tanggung jawab mutlak dari Pemerintah Kota. Karena, berkaitan dengan aliran sungai. Aliran sungai kita ini, mungkin sepanjang masa belum dilakukan pengerukan sedimen. Apalagi ada dua sungai cukup besar melintas di Kota Parepare, yaitu, Sungai Salo Karajae dan Jawi-jawi,” ulas Taufan Pawe.
“Dengan kondisi ini pasti tidak terlepas dari peran dan andil sebagai akibat daerah tetangga kita. Dan mudah-mudahan, nantinya Bapak Gubernur bisa mendudukkan kita bersama (dengan daerah tetangga),” lanjut TP, akronimnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini meyakinkan, tetap bergerak untuk merehabilitasi dan menormalisasi sarana prasarana agar dampak banjir tidak terulang lagi.
Kalau toh terulang, daerah aliran sungai kita sudah siap menerima luapan air, dan pada akhirnya tidak merembes kepada masyarakat,” tandas Taufan Pawe. (art/adv)