MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Tiga pelaku penculikan Hanun, balita 18 bulan di rumah orangtuanya, diduga mengetahui keseharian keluarga korban di Jalan Raya Pendidikan Kompleks IKIP FII/12 Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Pasalnya menurut Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan mengatakan, dari keterangan Eti (27) korban yang sempat disekap di dalam rumah saat menjaga Hanun tersebut mengaku dihubungi oleh pelaku dengan modus mengantarkan kiriman dari kampung (Bone) untuk orang tua Hanun, Fatma dan Umar.
Tidak banyak yang dicurigai Eti, pasalnya memang sering ada kiriman dari Bone untuk keluarga tersebut. Bahkan mengetahui nomor telepon Eti. Maka dari hal tersebut, pencarian para pelaku dipersempit dengan diduga para pelaku akrab dengan kebiasaan keluarga tersebut.
“Sempat menghubungi korban (Eti) melalui nomor teleponnya. Handphone korban tidak diambil,” ungkap Anwar Hasan ditemui di Mapolsek Rappocini, Selasa 9 Januari.
Lanjut Anwar, pemeriksaan korban Eti, baru saja dilanjutkan, karena Eti mengaku baru bisa mengingat kembali apa yang telah terjadi yang diduga membuatnya terkejut.
“Kita coba untuk mengungkap keterangan dari dia (Eti). Kita coba kira-kira siapa dari orang yang melakukan, apakah dia kenal. Kita juga akan mencoba untuk identifikasi wajah,” beber mantan Kasubdit I Kemneg Ditreskrimum Polda Sulsel ini.
Selain itu, Eti juga mengaku, nomor telepon pelaku merupakan nomor baru yang tidak dikenalnya. Hingga kini pengakuan kepolisian belum ada telepon dari para tersangka baik meminta tebusan atau hal lainnya. Selain korban, saksi-saksi sekitar TKP pun tidak luput dari pemeriksaan.
“Ayah korban (Hanun), Umar masih dimintai keterangan. Sementara ibu korban, Fatma diantar pulang karena sakit. Pemeriksaan masih terus dilakukan termasuk pengejaran pelaku,” tutupnya. (ang/asw)