ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Penyebaran Covid-19 masih jadi momok mengkhawatirkan bagi masyarakat. Karena itu, beragam upaya dilakukan untuk menangkal penularan virus ini. Pemerintah Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan misalnya, telah melakukan beragam upaya. Soalnya, warga di kecamatan ini umumnya berprofesi sebagai pekerja di tanah rantau. Mereka tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri.
Menjelang Ramadan dan Idul Firi, diduga akan banyak warga Kecamatan Buntu Batu yang pulang kampung, meski masih dalam masa tanggap darurat Covid-19. Baik itu perantau ataupun yang berstatus mahasiswa di luar daerah Kabupaten Enrekang.
Nur Alam, Camat Buntu Batu saat ditemui PIJARNEWS, Senin (6/4/2020) menuturkan, khusus area Kecamatan Buntu Batu akan memberlakukan pengetatan dan selektifitas kepada pendatang.
“Beberapa hari yang lalu, kami sudah instruksikan kepada semua kepala desa agar segera mengambil langkah cepat. Selain penyemprotan disinfektan di rumah warga dan tempat umum, juga kita perintahkan untuk mendirikan portal di setiap perbatasan desa,” ungkap Nur Alam.
Camat termuda Kabupaten Enrekang ini juga telah mengimbau untuk Kepala Desa se-Buntu Batu agar setiap saat memberi edukasi pencegahan covid-19 kepada masyarakat. Hal itu bisa dikerjasamakan dengan Puskesmas, Polsek dan Koramil. Tiap desa juga sudah punya alat tes suhu badan di portal masing-masing.
Selebaran terkait virus Corona juga telah di bagi ke semua desa untuk di tempel pada setiap rumah warga. Bahkan, Masjid Muhammadiyah Pasui sebagai kiblat kegiatan keagamaan mulai pekan ini sudah tidak melaksanakan salat jumat.
“Terkait pelaksanaan salat jumat, setelah adanya imbauan pemerintah yang diikuti oleh Maklumat PP Muhammadiyah, maka kami dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasui telah sepakat bahwa untuk salat jumat pekan depan, di ganti dengan salat duhur di rumah bersama keluarga,” tegas Bendahara Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Enrekang ini.
Lebih lanjut, Nur Alam mengatakan, semua warga Buntu Batu yang datang dari luar daerah harus di data pada portal desa dan mesti diperketat pengawasan dan karantina mandirinya dengan catatan harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Kepada masyarakat Buntu Batu agar mematuhi imbauan pemerintah, mari saling menjaga, saling mengedukasi, tetap jaga pola hidup sehat. Kita punya warga yang baru datang dari Kalimantan dan sekarang mereka sedang isolasi mandiri di kebun. Ini yang patut dicontoh bagi pendatang lainnya,” harap Nur Alam. (*)
Reporter : Armin
Editor : Alfiansyah Anwar