PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pemandangan tidak sedap masih mewarnai belakang Pasar Lakessi Kota Parepare, Kamis, 9 Agustus 2018. Hampir setiap pojok masih terlihat sampah yang semakin hari kian menumpuk seperti gunung dan ada juga yang berserakan.
Beberapa waktu lalu pihak pemkot berencana akan menangani hal tersebut namun berdasarkan pantauan, sepertinya persoalan sampah belum terselesaikan dengan baik. Pemandangan sampah yang berserakan seakan menjadi hal yang lumrah.
Tidak hanya lambatnya pihak pemkot menangani hal tersebut, terlebih lagi kepada mayarakat yang kurang kesadaran akan kebersihan lingkungan.
Berbagai jenis sampah dan kotoran yang bertumpuk dan berserakan di sana seperti, perabot rumah tangga, sampah plastik, bekas sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Akibatnya, sampah yang menumpuk dan berserakan itu kini menimbulkan bau tidak sedap.
Rahmadi, pedangang yang kesehariannya berada dibelakang pasar mengatakan, setiap hari selalu ada sampah bahkan semakin banyak dan menimbulkan bau tidak sedap.
“Sampah kian bertumpuk namun sebagian sudah ada yang dibersihkan dan diratakan. Kemarin, beberapa pedagang sempat membersihkan juga dengan cara dibakar tapi baunya minta ampun sungguh bau yang tidak sedap,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan pihak pengelola sepertinya masih kurang penanganan dalam hal ini. Sedangkan orang-orang setiap menit ada saja yang membuang sampah sembarangan dan kalau tidak diangkut selama empat hari baunya sangat mengganggu.
Mut’asim, Pengurus Yayasan Timur Hijau mengemukakan, sampah-sampah yang ada di belakang pasar Lakessi tidak hanya sampah dari masyarakat pasar semata. Tapi juga beberapa sampah yang terbawa arus karena di sana tempatnya tenang dan sampah menyangkut di sana.
“Memang kita perlu pembicaraan serius mengenai hal ini. Duduk bersama dari pihak Pertamina yang punya wilayah kerja di sana, pemerintah kota, dan masyarakat itu sendiri karena memang selama ini tidak ada penanganan yang serius, tumpukan sampah di sana sudah lama sampai berlarut-larut. Sedangkan hal seperti ini bersifat insiden yang harus dipantau secara berkesinambungan,” ungkap pegiat lingkungan tersebut.
Selain itu perlu juga ada penanganan dari pemerintah setempat dalam hal ini pihak kelurahan untuk bekerja sama dengan pihak kebersihan dan lingkungan agar dapat mengurangi tindakan masyarakat yang tidak sadar akan lingkungan. (*)
Reporter : Hamdan
Editor: Dian Muhtadiah Hamna