- Ket: Nelayan tradisional (foto: Junaidi Hanafiah/Monagabay)
BARRU, PIJARNEWS.COM — Keberadaan PT Timur Otsuki Mutiara (TOM) di Desa Kupa Kecamatan Malusetasi, Barru menyisakan masalah. Perusahaan budidaya mutiara ini diduga beroperasi menggunakan bahan kimia. Akibatnya, hasil tangkapan ikan nelayan lokal menurun drastis.
Salah satu nelayan, Hafid mengatakan, hasil tangkapan mereka selama 4 tahun terakhir terus menurun. Nelayan menduga, kerang PT TOM dibudidayakan dengan zat kimia sehingga ikan menjauh.
“Selain ikan menjauh gegara zat kimia, area pemasangan pukat kita jadi berkurang karena dibatasi area budidaya kerang disepanjang pantai Mallusetasi,” keluhnya.
Para nelayan berharap, keluhan mereka bisa sampai kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti.
Sejak beroperasi 4 tahun terakhir, perusahaan asal Jepang ini juga disebut-sebut tidak memiliki izin Amdal. Dikonfirmasi terkait hal tersebut, pengelola PT TOM enggan memberikan penjelasan. Telepon dari awak media tidak dijawab. (ris)