AMERIKA SERIKAT, PIJARNEWS.COM — Mimpi membuat mobil terbang oleh Perusahaan Boeing sudah sekian lama sejak awal membuat pesawat terbang. Kini sebuah Visi dari Jules Verne- seorang pengarang novel berkebangsaan Prancis dan perintis genre fiksi ilmiah- akan semakin dekat untuk diwujudkan di kepemimpinan Boeing saat ini.
CEO Boeing, Dennis Muilenburg, dalam sebuah wawancara mengatakan, “Saya pikir ini akan terjadi lebih cepat dari pada yang kita kira, kendaraan prototipe ini sedang kita bangun dan karena teknologi ini sangat bisa kita lakukan,” dikutip dari Bloomberg.com, (2/3/2018).
Era baru mobil terbang untuk perkotaan akan segera terwujud dimana orang bisa melihat kendaraan terbang baru dan semua regulator terkait akan memulai merencanakan aturan lalu lintas model 3 dimensi.
Taksi udara dan pesawat tak berawak yang mengangkut barang sangat berpotensi menjadi arah baru industri kedirgantaraan, dengan perusahaan Boeing dan saingan beratnya, Airbus SE serta Produsen pesawat lainnya juga akan berlomba mengambil peran.
Muilenburg melihatnya sebagai kompetisi yang baru dan unik yang akan membentuk ekosistem transportasi baru. “Armada yang bisa dikemudikan sendiri dapat melayang di atas jalanan kota dan bisa menghindari gedung pencakar langit akan terwujud dalam satu dekade ini,” katanya.
Para pengamat lainnya telah berbagi pendapat tentang akan adanya Drone listrik yang dapat menampung dua sampai lima penumpang seperti helikopter hari ini, sudah bisa dipasarkan dalam dua tahun ke depan, menurut sebuah studi baru oleh Deloitte.
Pada awal 2020-an nanti , sebagaimana studi tersebut menyebutkan, mobil terbang akan bisa melaju dibandara dan jalan raya dan dipacu tanpa hambatan diudara. Bahkan, saat ini, NASA sedang membuat kajian feasibility yang disebutnya sebagai “Mobilitas Udara Perkotaan”. Tentunya dengan mempertimbangkan masalah keselamatan yang bisa terjadi.
Aurora Flight Sciences, yang sekarang dimiliki oleh Boeing, bersama UberPhotographer sedang mengerjakan proyek taksi terbang. Aurora telah membuat kendaraan otonom sejak akhir 1980-an, model mesin terbang termasuk helikopter dua kursi yang dikenal sebagai eVTOL (singkatan dari kendaraan yang bisa take-off dan landing secara vertikal) yang uji coba nya dimulai segera setelah 2020 di Dallas dan Dubai, menurut perusahaan tersebut.
Begitu pula perusahaan lainnya yang juga segera membawa konsep rotor ini ke publik. Vahana, nama taksi udara tanpa pilot yang dikembangkan oleh A3, pos terdepan Silicon Valley, berpusat pada Airbus, menyelesaikan uji coba penerbangan pertamanya pada 31 Januari lalu. Intel Corp dan EHang Inc. juga menguji kendaraan terbang mereka.
Publik tentunya tidak akan menerima pesawat terbang jenis ini kecuali jika keselamatan mereka terjamin dan juga mendapat persetujuan dari regulator penerbangan terkait
“Belum ada kendaraan seperti itu yang telah disertifikasi,” kata John Hansman, seorang profesor aeronautika di Massachusetts Institute of Technology setelah mempelajari masalah ini. “Orang-orang di regulator penerbangan FAA mengkhawatirkan bagaimana melakukan sertifikasinya nanti, belum ada yang tahu bagaimana melakukannya.”
Salah satu hal utama dari industri ini adalah pada proses pengujian kendaraan dengan sangat ketat. Standar tinggi inilah yang akan membuat Produsen kendaraan model baru ini kesulitan dan tetap berpacu untuk membuat desain yang revolusioner untuk kendaraan robotik.
“Kita tunggu, dalam waktu dekat ini. Yang jelas, ini akan terjadi dalam waktu cepat dari yang kita kira” Tambah John Hansman. (adl)