Oleh: Abdul Ghaffar Al Qurtuby (Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Parepare)
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah Islam. Di tengah derasnya arus globalisasi, pesantren tetap menjadi benteng utama bagi umat Islam dalam menjaga dan menyebarkan ajaran agama. Dengan memadukan pendidikan agama yang mendalam dan metode dakwah yang beragam, pesantren telah membuktikan relevansinya sebagai institusi pendidikan dan dakwah yang kokoh serta adaptif terhadap perubahan zaman.
Sebagai pusat pendidikan Islam, pesantren bukan hanya mencetak santri yang memiliki ilmu agama, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang saleh dan berakhlak mulia. Ilmu dan tarbiyah (pendidikan karakter) yang diajarkan di pesantren menjadi fondasi bagi para santri untuk menyampaikan dakwah secara bijaksana dan relevan. Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ yang menegaskan pentingnya ilmu dalam dakwah, sebagaimana dalam sabdanya, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
Lebih dari sekadar pendidikan formal, pesantren mengajarkan santri untuk menjadi teladan hidup di masyarakat (dakwah bil hal). Dengan disiplin, akhlak, dan spiritualitas yang kuat, santri mampu menyampaikan dakwah bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata yang inspiratif.
Metode Dakwah Pesantren yang Adaptif
Keberhasilan dakwah pesantren terletak pada fleksibilitas dan keberagamannya dalam metode penyampaian. Pesantren memadukan dakwah bil lisan (ceramah), bil hal (keteladanan), bil qalam (tulisan), dan bahkan memanfaatkan media digital modern. Pendekatan ini tidak hanya efektif dalam menjangkau berbagai kalangan masyarakat, tetapi juga relevan bagi generasi muda yang hidup di era teknologi.
Misalnya, penggunaan media sosial dan video dakwah menjadi sarana pesantren untuk menyampaikan nilai-nilai Islam kepada generasi milenial. Hal ini membuktikan bahwa pesantren tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga mampu berinovasi dalam menyampaikan dakwah di tengah tantangan modernitas.
Relevansi Pesantren dalam Era Globalisasi
Di tengah krisis moral dan spiritual yang melanda masyarakat modern, pesantren menjadi garda terdepan dalam membangun karakter Islami. Pesantren tidak hanya menanamkan pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga membekali santri dengan ilmu pengetahuan umum dan keterampilan praktis, seperti kewirausahaan berbasis syariah. Hal ini menjadikan pesantren sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak ulama, tetapi juga individu yang mampu berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan menjaga nilai-nilai Islam dan terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman, pesantren tetap relevan sebagai pilar dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai institusi yang menanamkan akhlak mulia, wawasan keagamaan, dan keterampilan hidup, pesantren memainkan peran strategis dalam membangun masyarakat yang religius, cerdas, dan berkarakter.
Pesantren: Warisan dan Masa Depan Dakwah Islam
Pesantren adalah warisan peradaban Islam yang terus hidup dan beradaptasi. Di tengah derasnya arus modernisasi, pesantren membuktikan bahwa ajaran Islam tetap relevan untuk semua zaman. Dengan mengintegrasikan pendidikan agama, akhlak, dan keterampilan praktis, pesantren bukan hanya menjadi pusat dakwah, tetapi juga harapan masa depan bagi generasi muslim yang berwawasan luas dan siap menghadapi tantangan global.
Sebagai lembaga yang mengakar kuat di tengah masyarakat, pesantren akan terus menjadi pilar utama dalam menjaga eksistensi dan kejayaan Islam di Indonesia. Pesantren bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga masa depan. (*)