PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ibnu Sina dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare menggelar Pelatihan Capacity Building.
Kegiatan ini merupakan bentuk program kerja bidang media komunikasi, yang digelar pada hari Jumat (27/12/2019) di Warkop Threed Jl.Jend Ahmad Yani KM. 4 dengan tema “Public Health Transforms In The Digital Era 4.0”.
Adapun rangkaian kegiatan ini mulai dari pelatihan jurnalistik, pembuatan website, google formulir, editing video dan pelatihan desain grafis.
Peserta dari kegiatan tersebut dari Badan Pengurus Harian Pikom IMM Ibnu Sina dan BEM FIKES UM Parepare.
Ketua Umum Pikom IMM Ibnu Sina Fikes UM Parepare, Agusman Adam mengatakan, saat ini dunia memasuki era baru yang disebut dengan era revolusi industri atau era digital 4.0.
“Jadi harapan saya ke depan sebagai mahasiswa yang berkiprah di organisasi internal kampus, sangat mengharapkan bagi teman-teman yang aktif di lembaga harus melahirkan kader-kader berkompeten, berkarakter dan inovatif guna menghadapi era digital 4.0,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Agus, terutama terhadap kemungkinan mesin menggantikan pekerjaan lulusan perguruan tinggi. Oleh karena itu, teman-teman atau para pimpinan harus dididik dengan pengetahuan keterampilan yang belum bisa dilakukan mesin atau kecerdasan buatan.
Ketua umum BEM FIKES UM Parepare, Amar Ma’ruf berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam penguasaan teknologi di era 4.0 khususnya dalam bidang kesehatan. Dia juga berharap adanya kolaborasi ini dapat tercipta harmonisasi dan sinergitas antara kedua lembaga dan semakin meningkatkan eksistensi lembaga di internal maupun eksternal kampus.
Andi khaidir, sebagai pemateri berharap ke depan para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh.
“Ilmu-ilmu inilah yang harus dikuasi dan dimanfaatkan dengan baik oleh setiap lembaga sebagai bentuk eksistensi pada lembaga tersebut dalam setiap kegiatannya. Thinking out of the box atau berpikir di luar kotak dan Execute Inside the Box atau terapkan inovasi itu dalam kotak,” tandas Khaidir. (rls/dmh)