MAKASSAR, PIJARNEWS.COM--Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bontoala dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Bontoala menggelar kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis kelurahan. Kegiatan ini merupakan tahapan pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar tahun 2020.
Kegiatan yang berlangsung di Kampus Universitas Sawerigading Makassar ini menghadirkan warga setempat di Kelurahan Bontoala, Jumat (23/10/ 2020).
Pada kesempatan tersebut, tim PPK dari berbagai divisi memaparkan sosialisasi kepada warga Kelurahan Bontoala.
Abdul Majid Abdullah selaku PPK Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM mengatakan tujuan dilakukan sosialisasi ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Sekaligus mengajak kepada warga untuk tidak Golput, dan berharap pemilih di Kelurahan Bontoala bisa 90% untuk datang memilih.
Hal yang ditekankan kepada warga yang hadir agar menyampaikan juga kepada keluarga, teman dan tetangga untuk hadir di TPS pada 9 Desember mendatang.
Siti Rahmawati Arfah selaku PPK Divisi Perencanan dan Data mengajak warga untuk membuka website KPU Kota Makassar https://lindungihakpilihmu.kpu.go.id/. Hal ini dilakukan untuk memastikan peserta apakah sudah terdaftar sebagai pemilih di pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar.
“Apabila ada yang tidak terdaftar segera menghubungi PPS setempat, jangan pada saat pencoblosan baru mau melapor. Diharapkan juga kepada para peserta untuk rajin membuka sosial media KPU Kota Makassar agar mudah mendapatkan informasi seputar Pilkada,”ujarnya.
Pada kesempatan itu juga Nurdiana Mansyur selaku PPK Divisi Teknis menjelaskan mengenai 12 hal baru yang harus diperhatikan di TPS Pilkada serentak.
Karena Pilkada yang dilaksanakan dimasa pandemi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jumlah TPS hanya dibatasi maksimal 500 pemilih. Pemilih dan petugas wajib menggunakan masker, sarung tangan plastik, cuci tangan sebelum masuk dan pada saat meninggalkan bilik suara, cek suhu tubuh dan menggunakan sanitizer dan jangan lupa jaga jarak 1 meter.
Sebagai tanda memilih tidak lagi memakai celup tinta tapi dengan tinta tetes. KPPS yang bertugas akan menggunakan APD lengkap mulai dari masker hingga sarung tangan. Untuk menghidari antrean, jadwal kedatangan pemilih diatur dan akan diberi pemberitahuan. Selain itu TPS juga akan disemprot disinfektan secara berkala.
“Terdapat bilik khusus dengan suhu tinggi yaitu diats 37,3 derajat Celcius. Selanjutnya nanti akan ada Linmas yang akan mengawasi dan menegur apabila ada kerumunan. Selama di TPS sebisa mungkin hindari kerumunan dan kontak fisik. Sebaiknya jangan membawa anak kecil saat datang memilih karena anak kecil rentan terkena virus,” tambahnya.
Selain 12 hal tersebut, diharapkan juga untuk tidak membawa handphone dalam bilik suara.
Pada kesempatan ini juga hadir Hasmawati selaku Ketua PPK Kecamatan Bontoala dan Elisabeth selaku PPK divisi Hukum.
Warga Kelurahan Bontoala yang hadir antusias dalam mengajukan pertanyaan mengenai seputar Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. (rls/dmh)