PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Masyarakat Tonrangeng, Lumpue, Kec. Bacukiki Barat, Kota Parepare. Digemparkan dengan adanya seorang pria gantung diri dibelakang Kamar Mayat Rumah Sakit Regional dr. Hasri Ainun Habibie, Selasa (16/05/2023).
“Iye, sekitar jam 3 sore jenazah ditemukan di belakang Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie,” ungkap Sappe kepada pijarnews.com saat dihubungi via telepon.
Sappe mengatakan, yang gantung diri pria bernama Asmar, dan telah lama mengalami gangguan kejiwaan atau (odgj) sejak 2017 lalu.
“Almarhum sudah terkena gangguan jiwa sejak 2017, di tahun 2019. Saya bantu almarhum untuk menguruskan administrasinya di kantor discapil,” ungkap Sappe mantan Ketua RW 1 Kelurahan Lumpue.
“Tahun 2019 saya bantu mengurus di discapil untuk melengkapi administrasinya, saya ambilkan KTP, KK. agar saya dapat bawa dia berobat ke Rumah Sakit Andi Makkasau,” Tambahnya.
Dia menduga almarhum tidak secara rutin mengonsumsi obat sehingga kondisinya tidak stabil. Dia mengatakan almarhum juga telah lama ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan hidup sendirian.
“Mungkin konsumsi obatnya tidak rutin. Sehingga masih begitu orangnya, dia ditinggalkan oleh orang tuanya kasian,” kiranya.
Sementara untuk Evakuasi korban berjalan lancar, pihak kepolisian dan SAR telah membantu evakuasi tanpa adanya kendala.
Kemudian jenazah langsung dibawa menuju ke Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie untuk divisum.
“Evakuasi berjalan lancar tanpa adanya kendala pihak kepolisian dan SAR telah menangani dan bawa korban ke Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie. Di jam 6 rumah korban sudah ada di rumah,” ungkap Sappe.
Terpisah, senada dengan penyampaian Sappe.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (BPBD) Kota Parepare, Erick membenarkan kejadian tersebut.
“Iye kami menerima informasi di Jam 15:40 WITA, ada jenazah yang ditemukan oleh warga di belakang Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie,” ujarnya.
Tim TRC bersama Medical Call Center, Kata Erick langsung menuju ke lokasi. Setibanya dilokasi Pihak Kepolisian telah mengolah TKP.
“Sudah olah TKP, Kami bersama tim langsung mengevakuasi jenazah itu,” katanya.
Untuk hambatan evakuasi, Erick mengatakan tidak mengalami kendala dalam evakuasi karena ketinggian pohon hanya mencapai 3 meter.
“Alhamdulillah kami tidak mengalami kendala, karena pohon tersebut tidak tinggi hanya pohon Karaseng,” tandasnya.(*)
Reporter: Faizal Lupphy