PAREPARE, PIJARNEWS.COM–28 orang mahasiswa Prodi Pariwisata Syariah IAIN Parepare menjalani kegiatan Praktikum Lapangan. Para Mahasiswa berangkat ke kota daeng Makassar dengan menggunakan Bus Pariwisata, Ahad (21/8/2021) pagi.
Dalam kegiatan itu, para peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan praktik pemandu wisata. Para peserta secara bergantian memandu perjalanan, di bawah pengawasan dosen pengampu mata kuliah sekaligus ketua pelaksana kegiatan Suryadi Kadir, A.Md.Par S.E M.M.
Suryadi menjelaskan kelompok yang bertugas sebagai pemandu harus siap, karena tidak ditentukan saat Techincal Meeting, namu by accicdent. Menurutnya kesiapan adalah kompetensi utama seorang pemandu wisata yang baik dan responsif.
“Pemandu wisata itu harus siap, misal tamu di bandara datang jam 1 masa anda baru mau datang jam 2,” kata Suryadi Kadir dihadapan peserta.
Suryadi memaparkan, perjalanan hari pertama dipandu kelompok 1, dengan adalah Bandara International Hasanuddin, Makan Siang dan check in di Hotel Teras Kita serta city tour. Rute ke Bandara tidak terjadwal dalam rencana kegiatan, namun kata Suryadi, peserta harus melakukan closing statement di Bandara seolah sedang membawa tamu dari Parepare yang akan pulang ke daerah asal, Sekaligus juga salat Dzuhur di Masjid Al-Mukhlishin.
Sementara, Kaprodi Pariwisata Syariah IAIN Parepare Dr. Arqam Madjid, M.Pd mengatakan di hari pertama tersebut juga sebagai bahan evaluasi apa yang masih kurang dari para peserta dan ketua pelaksana dalam memberi contoh yang baik kepada para peserta.
“Pak Suryadi tadi bagus, sudah memberikan contoh kepada peserta seperti tata Bahasa dan mental,” kata Kaprodi.
Para peserta lanjutnya check in di Hotel sekira pukul 02.30 siang, dilanjutkan menuju Museum Lagaligo atau Benteng Fort Rotterdam dan Kawasan Pantai Losari. Perjalanan ke tempat tersebut dipandu kelompok 2, kemudian menuju Museum Lagaligo. Di tempat tersebut peserta akan mendapatkan pengetahuan tentang wisata sejarah pemandu dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Anwar.
“Sekitar pukul 09.00 malam peserta kembali ke Hotel setelah sebelumnya makan malam. Pukul 10.00 Malam dilakukan brefing penugasan sotrytelling untuk acara keesokan harinya,” katanya.
Hari kedua, aktivitas peserta adalah brekfast sekaligus melihat demonstrasi pembersihan bedroom dan bathroom, kemudian mengujungi Museum Balla Lompoa dan Malino. Demosntrasi housekeeping yang masuk dalam mata kuliah Manajemen Tata Graha yang diampu Dosen Suryadi Kadir, A.Md Par S.E.M.M. Peserta melihat demostrasi pukul 09.00 – 10.00 yang dilakukan oleh 2 orang housekeeper di Hotel.
“Jadi peserta dibagi dua kelompok, 1 kelompok untuk bedroom dan 1 kelompok untuk bathroom. Praktik ini ada sop dan standarnya. Misalnya semakin kering bathroom yang dibersihkan itu semakin baik dan standar internasional,” ungkap Suryadi.
Pada pukul 10.30 peserta berkumpul di Lobby dan berangkat menuju Ballo Lompoa dan Malino. Perjalanan ke sana dipandu oleh kelompok 3. Di Ballo Lompoa, peserta dipandu bahwa tempat ini memiliki nilai sejarah dan akulturasi budaya masuknya Islam ke Sulawesi Selatan. Kemudian peserta melanjutkan perjalanan ke Malino, istirahat dan sholat di KM 50 Malino, makan siang di Malino, serta berkunjung ke Kawasan Hutan Pinus.
Aktivitas peserta di Kawasan Hutan Pinus Malino adalah penugasan secara kelompok dan games gobak sodor untuk melatih kekompakan tim yang diberikan oleh Mustika Syarifuddin, M.Sn. Pada pukul 16.30 peserta berkumpul dan diajak ke Pasar untuk melihat produk hasil bumi yang dijual oleh masyarakat setempat. Pukul 17.00 peserta berangkat untuk kembali ke Kota Makaassar. Pukul 20.00 tiba dan makan malam, dan pukul 21.00 kembali ke Hotel Teras kita untuk istrahat dan acara besok harinya adalah kunjungan ke Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.