PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Proyek Pembangunan Drainase di Kelurahan Wattang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare dikeluhkan guru Guru SMP Negeri 13 Parepare, Pasalnya, drainase itu memutus akses pintu masuk ke area sekolah.
Pantauan PIJARNEWS, guru SMP Negeri 13 Parepare yang sedang piket terpaksa memarkir kendaraannya agak jauh dari lokasi sekolah. Sebab, kendaraan tidak bisa lagi masuk karena pihak rekanan tidak menyediakan jembatan.
Kepala SMP Negeri 13 Parepare, Bahtiar mengaku heran melihat kondisi drainase itu. Selain tidak memberikan akses jalan masuk ke sekolah, juga tidak ada pemberitahuan awal saat drainase itu mulai dibangun.
“Saya heran juga pak. Karena itu drainase dibangun saat tidak ada aktivitas sekolah. Nah, pada saat mulai guru-guru piket, baru kami tau ada drainase itu,” ujar Bahtiar saat dikonfirmasi via ponsel, Selasa (29/9/2020).
Bahtiar juga membeberkan, salah seorang stafnya pernah berkomunikasi dengan pekerja drainase itu. Meminta agar dibuatkan akses jalan atau jembatan di atas drainase agar kendaraan bisa lewat. Namun, tidak ada titik temu.
“Katanya yang bisa dibuatkan jembatan kecil begitu, hanya untuk fasilitas umum. Pertanyaan kami, apakah sekolah bukan fasilitas umum.?. Kalau sudah begini, kami bingung mau dapat anggaran dari mana membuat jembatan ini,” keluhnya.
“Kami bukan tidak setuju dengan pembangunan drainase ini. Karena pasti bermanfaat bagi warga. Tapi tolonglah perhatikan juga kami. Karena ini jalan satu-satunya memasuki area sekolah,” tuturnya.
Terkait hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Parepare melalui PPK Drainase, Israeli menegaskan jika saat ini tidak ada pekerjaan drainase dari Dinas PUPR di lokasi tersebut.
“Saat ini tidak ada pekerjaan dari kami, yang mengerjakan drainase di lokasi yang dimaksud. Mungkin itu proyek dari provinsi. Karena di situ jalan provinsi,” paparnya.
Sementara itu, Camat Bacukiki, Saharuddin mengatakan jika pembangunan drainase itu juga tanpa sepengetahuannya. Baru diketahui saat ia mendatangi langsung pekerja drainase itu.
“Nanti saya datang langsung ke lokasi, saya tanya-tanya ke pekerja. Baru saya tau. Ternyata itu proyek provinsi,” kata Saharuddin.
Ia juga mengatakan jika sudah mengetahui keluhan dari pihak SMP Negeri 13 Parepare. Ia berjanji akan segera memediasi persoalan itu.
“Nanti saya hubungi pekerjanya agar masalah ini cepat selesai,” imbuhnya.
Sekadar diketahu, PIJARNEWS sudah berupaya mengkonfirmasi rekanan drainase itu. Namun, saat dihubungi melalui telfon, rekanan yang diketahui bernama Jamal itu enggan mengakui jika itu pekerjaannya.
Reporter : Mulyadi Ma’ruf