Laporan: Ginaya Fajaryanto
Pelajar SMA asal Kota Parepare yang sedang mengikuti pertukaran pelajar dari program Kennedy Lugar Youth Exchange & Study (KL-YES) di Amerika Serikat
melaporkan dari Orlando, Amerika Serikat
Ramadan di Amerika sebagai siswa pertukaran pelajar sangatlah menyenangkan. Sebagai pelajar Muslim dari Indonesia tepatnya dari kota kecil di Sulawesi Selatan yaitu Parepare, mengikuti program pertukaran pelajar layaknya mimpi bagi saya.
Banyaknya pengalaman baru yang saya dapatkan selama berada di negeri orang merupakan hal yang tak dapat terlupakan dalam hidup saya.
Di antaranya merayakan hari-hari besar seperti thanksgiving, halloween, memorial day, veteran day dan masih banyak lainnya.
Meskipun Islam di Amerika Serikat merupakan agama minoritas, tetapi saya sebagai umat muslim tetap melaksanakan Ramadan.
Di komunitas saya, tepatnya di Orlando ada banyak orang-orang muslim dari berbagai negara, dan tidak ada ancaman bagi orang orang muslim di Orlando untuk merayakan bulan Ramadan.
Selama bulan Ramadan berada di Amerika, saya melakukan beberapa aktivitas sama seperti di Indonesia.
Namun berada di sini rasanya sangat berbeda, karena saya tidak bersama keluarga melainkan bersama host family yaitu keluarga angkat yang menemani saya selama menjalani program pertukaran pelajar di Amerika.
Karena mereka juga muslim, jadi saya melakukan beberapa kegiatan yang paling berkesan dari segala kegiatan adalah volunteering.
Saya melakukan sukarelawan dengan host family selama bulan Ramadan seperti membagikan makanan pokok kepada para refugees, mengumpulkan beberapa barang yang tidak terpakai untuk disumbangkan, mengunjungi masjid, dan membagikan makanan kepada para tunawisma dan orang-orang yang membutuhkan.
Tidak hanya memberikan roti tetapi saya dan teman-teman komunitas membagikan makanan pokok berupa beras, daging, susu, bumbu dapur, buah-buahan, dan olive oil.
Mereka sangat gembira melihat kedatangan saya dan teman-teman komunitas membawa beberapa kardus besar untuk mereka.
Di Orlando, mereka memiliki tempat di mana bahan-bahan makanan yang ingin diberikan kepada orang-orang yang berada di Orlando diletakkan, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkannya.
Mula-mula mereka membagikan brosur di setiap tempat dan memberitahukan kepada orang-orang bahwa akan ada pembagian sembako untuk siapa saja yang menginginkannya sehingga orang-orang datang mengunjungi tempat tersebut.
Saya dan host mother yang memberikan sembako seperti bawang di gambar ini kepada orang yang menginginkannya.
Ada banyak sekali orang yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari homeless, para pejalan kaki, pengendara mobil, anak-anak, hingga lansia.
Selesai melakukan volunteering, anggota komunitas muslim di Orlando melakukan iftar atau buka puasa bersama sebagai penghargaan dari usaha yang kami lakukan saat volunteering.
Iftar sangat menyenangkan setelah melakukan volunteering karena rasanya sangat memuaskan setelah membantu orang-orang yang membutuhkan makanan.
Iftar di Orlando sangat berbeda, makanan nya pun berbeda, dan tata cara makan pun berbeda.
Di sini mereka membagi tahap-tahap untuk makan, mereka memiliki cara makan yang menurut saya beda dengan saya biasanya berbuka puasa di Indonesia bersama keluarga.
Awalnya mereka berbuka puasa dengan makanan yang manis tanpa minum terlebih dahulu.
Seperti makan buah kurma atau seperti muffin di gambar ini, kemudian minum air mineral lalu salat maghrib.
Setelah salat maghrib barulah kita makan makanan berat seperti turkey (ayam kalkun), salad, mac and cheese, dan pasta.
Di sini berbuka puasa adalah hal yang sangat menyenangkan karena kami semua berkumpul dan makan bersama, hampir setiap umat muslim di Orlando datang untuk berbuka puasa bersama.
Mungkin sebagian dari kalian berpikir bahwa berpuasa di negeri orang pasti sangat melelahkan dan tidak seru, tetapi bukan berarti puasa di negeri orang tidak berkesan apalagi di negara Amerika yang mana muslim menjadi minoritas. (*)
Sumber: tribunnews.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna