PINRANG, PIJARNEWS.COM – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Petani Pinrang (APP)!berunjuk rasa di Kantor Pengairan Desa Samaenre, Kec. Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (2/5/2023).
Pembangunan proyek saluran irigasi tersebut dikerjakan PT. Nindya Karya. Para petani menilai proyek yang dikerjakan itu berjalan lambat.
“Kita melihat dari kondisi turun tanam. Melihat daripada kondisi itu kami turun aksi untuk menegaskan agar secepatnya dibuka pintu air irigasi jalur langnga,” ungkap Kordinator Aksi, Ikbal kepada awak media, Selasa (2/05/2023).
Menurutnya para petani tidak mendapatkan air sebab pembangunan proyek irigasi sungai dinilai lambat.
“Seharusnya ada beberapa jadwal yang sudah di sepakati kemarin-kemarin tapi diingkari,” ujar Ikbal.
Dia mengaku irigasi sungai tidak terbuka di jadwal terakhir April lalu. Sehingga dia mengatakan akibatnya para petani tidak bertani 1 musim tanam ini.
Olehnya itu. Ikbal berharap jadwal yang telah diberikan dapat dijalankan agar produksi para petani dapat berjalan lancar.
“Kami berharap jadwal yang diberikan itu dijalankan. Itu yang kami harapkan dari aksi ini,” harapnya.
Sementara. Kepala Dinas PSDA Pinrang, Jainal menegaskan bahwa tetap berpedoman kepada pada hasil sidang komisi irigasi.
“Kalau dari PSDA tetap kita pedomani dari hasil sidang komisi irigasi kemarin bahwa tanggal 1 Juni, itu pintu air dibuka untuk golongan 1 di wilayah Langnga ini, Mattiro Sompe golongan 2, 1 Juni” tegasnya.
“Kami tetap pada komitmen itu kalau dari PSDA cuman tadi adanya pertemuan dengan masyarakat. Kami juga berharap dari pihak proyek untuk segera terutama untuk memasang pintu-pintu air,” ujarnya.
Diungkapkannya saat ini tidak mengalami kendala. Namun dirinya tetap mengacu pada harapan bersama untuk tetap berkomitmen.
“Kita sama sama komitmen pada 1 Juni buka pintu air di saat musim tanam. Kita mulai di musim tanam, sesuai hasil kesepakatan komisi irigasi,” pungkasnya.
Senada dengan penyampaian Kadis PSDA Pinrang.
Pimpinan Projek Manager PT. Nindya, Husein menyampaikan tetap berkomitmen bahwa semua pintu irigasi di golongan pertama sudah terpasang.
“Alhamdulillah pintu-pintu sudah all cat semua. Sekarang sisa dipercepat semua untuk di pasang,” ucapnya.
Selain itu, Dia menepis adanya kabar dugaan pembangunan proyek yang dijalankan telah mangkrak.
“Oh ndak! Ndak,” katanya.
Dia membeberkan pihaknya masih memiliki jadwal di bulan Desember dengan waktu kontrak kurang lebih satu stengah tahun.
“Kitakan kontrak dibulan Mei tahun lalu,” ujarnya.
Dia memastikan terhadap para petani saat di musim tanam pintu irigasi golongan 1 dan 2 telah dibuka. Maka masing-masing daerah akan mendapatkan air.
“Semoga di musim tanam, kalau golongan 1 dan 2 pintu airnya dibuka, mungkin masing-masing daerah sudah mendapat air irigasi,” paparnya.
Hal itu kata dia tetap berpedoman sesuai dengan dewan komisi irigasi. “Pintu saja yang bisa kita percepat untuk bisa dipasang sehingga air bisa dibagi ke sawah-sawah,” tandasnya.(*)
Reporter: Faizal Lupphy