SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Dua Pitue menerima bantuan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dalam kegiatan penyaluran beasiswa Aspirasi tingkat SD, SMP se Kecamatan Dua Pitue, Pituriawa dan Pituriase.
Kegiatan yang digelar di SMPN 1 Dua Pitue itu dihadiri Bupati Sidrap H.Dollah Mando, Kadis Pendidikan Faisal Sehuddin, Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Andi Patonangi, Kepsek SMP Negeri 1 Faisal, H.Sade Mangile (Ketua Komite Sekolah) dan tokoh pendidikan Dua Pitue dan ratusan orang tua siswa penerima beasiswa PIP. Penyeluran Beasiswa tersebut bekerjasama dengan KNPI Dua Pitue.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap Kadisdikbud) Faisal Sehuddin menjelaskan, PIP ada dua macam, reguler yang langsung dari Kementerian. Dan PIP dari pemangku yakni dari DPR RI yang tidak hanya diberikan pada dapilnya saja namun juga dapil lain.
“Seperti PIP ini dari dapil lain. Sehingga kami menyampaikan terimakasih kepada tenaga ahli DPR RI,” ujarnya.
Kadisdikbud juga memuji SMPN 1 Dua Pitue yang berhasil menorehkan sejumlah prestasi di tingkat kabupaten, sehingga menurutnya SMPN 1 Dua Pitue menjadi sekolah unggulan di dua Pitue. Ia juga mendorong sekolah tersebut untuk segera mewujudkan programnya menjadi sekolah digital.
“Semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan,” harapnya.
Tenaga ahli komisi X DPR RI
Andi Patonangi dalam sambutannya menyampaikan, beasiswa PIP yang berhasil dibawa ke Kabupaten Sidrap tersebut sebagai upaya generasi muda yang ikut membantu pelajar, dimana dua tahun terakhir masyarakat mengalami tekanan akibat pandemi.
Di ungkapkannya sebanyak 17 juta sasaran siswa penerima PIP se Indonesia.
“Dari jumlah tersebut kami bawa sekitar 2000an lebih untuk siswa SD dan SMP se Sidrap. 145 diantaranya untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Dua Pitue,” ungkapkanya.
“Adik-adik KNPI memfasilitasi sampai terbitnya buku tabungan, sebagai pengganti kartu PIP,” tambahnya.
Dikatakannya, ada upaya yang dilakukan sehingga beasiswa PIP ini bisa diterima di Sidrap.
“Kami kumpulkan, kami siasati dari dana Aspirasi Lintas fraksi atau lintas warna,” ujarnya.
H.Dollah Mando dalam sambutannya mengungkapkan, awalnya bantuan PIP terjadi riak-riak karena kurangnya pemahaman terkait bantuan, namun setelah diberi penjelasan akhirnya dapat diselesaikan.
“Saya berharap kepada orang tua agar betul-betul anaknya diperhatikan, sebab waktunya lebih banyak dengan keluarga dibandingkan dalam asuhan guru,” katanya.
Bupati juga meminta orang tua dan sekolah untuk mengawasi anak dan peserta didik penerima bantuan agar beasiswa dipergunakan untuk pendidikan bukan untuk yang lain.
“Kepada Sekolah dan Masyarakat, siswa penerima dipantau bantuannya agar tepat sasaran dan tidak dipergunakan untuk hal lain selain untuk kebutuhan pendidikannya,” katanya.