JENEPONTO, PIJARNEWS.COM — Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, Indonesia mendapat julukan sebagai negara maritim yang menyimpan banyak kekayaan alam yang menjanjikan di sektor kelautan. Tidak hanya menjadi obyek wisata, namun juga menjadi tempat meraup asa agar hidup kian sejahtera.
Sehingga tak heran, banyak masyarakat Indonesia yang memilih bermukim dan menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai seorang nelayan.
Kabupaten Jeneponto, Kecamatan Tamalate, Desa Bontojai, Dusun Ujung Batu contohnya. Daerah itu terletak di pesisir Selatan Pulau Sulawesi berjarak sekitar 70 Kilometer dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Penduduk di Dusun Ujung Batu sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seorang nelayan dan petani rumput laut.
Warga setempat mulai melakukan aktivitasnya usai menjalankan salat subuh, dengan mempersiapkan segala kepentingan yang digunakan untuk memulai melaut dan bertani rumput laut. Seperti pengecekan kondisi perahu, alat-alat memanen rumput laut hingga mengecek kondisi cuaca sebelum melaut.
Sudirman, Kepala Dusun Ujung Batu mengatakan dari 120 jumlah Kepala Keluarga dengan 390 jiwa, masyarakat Ujung Batu sebagian besar bekerja dan bermata pencaharian sebagai nelayan serta petani rumput laut.
“Kebetulan saat ini harga rumput laut sedang mengalami kenaikan, harga perkilonya Rp32.000,” kata Sudirman saat ditemui Jurnalis PIJARNEWS.COM, Sabtu (7/5/2022).
Kenaikan harga itu, lanjutnya, sangat mempengaruhi kehidupan para petani rumput laut. Sudirman berharap harga rumput laut terus berpihak pada petani, sehingga para petani terus bersemangat dan kesejahteraannya meningkat.
“Selain petani rumput laut, tentu saja banyak juga warga kami yang berprofesi sebagai nelayan,” ucapnya. (*)
Penulis : Wahyuddin
Editor : Muhammad Tohir