PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kiyai Haji (KH) Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq akhirnya memenuhi undangan Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Kamis (24/10/2019).
Meski kedatangan Gus Muwafiq molor hingga 2 Jam, namun ribuan civitas akademik yang terdiri dari dosen, pegawai dan mahasiswa IAIN Parepare rela menunggu di Auditorium IAIN Parepare, Jalan Amal Bakti, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.
Gus Muwafiq memberikan tausiyah kebangsaan di kampus kebanggaan warga Parepare tersebut. Informasi yang diperoleh, Gus Muwafiq datang dari Polman, Sulbar bersama rombongan tiba di kampus IAIN Parepare sekitar pukul 10.45 wita. Saat tiba, Gus Muwafiq disambut ribuan civitas akademik. Bahkan sebagian diantaranya langsung berhamburan menuju sang Kiyai untuk bersalaman dan cium tangan. Mereka sudah berada di ruang auditorium ini sejak pukul 08.30 wita dan setia menunggu kedatangan sang Kiyai.
Saat tiba, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan memberi kata sambutan singkat. Rektor memuji Gus Muwafiq sebagai tokoh dan ulama yang konsisten dalam toleransi dan moderasi beragama di Indonesia.
“Sehingga sosok Gus Muwafiq harus menjadi sumber semangat, inspirasi dan tauladan bagi lahirnya ulama-ulama Indonesia,” ujar Ahmad Sultra Rustan.
Ahmad Sultra mengaku senang dan bahagia atas kehadiran Gus Muwafiq di kampus yang dipimpinnya. “Kedatangan Anregurutta KH. Ahmad Muwafiq di kampus ini adalah anugerah dan berkah dari Allah SWT untuk Parepare, khususnya untuk kampus IAIN,” ujar Ahmad seperti dilansir iainpare.ac.id.
Ahmad mengenalkan Gus Muwafiq dengan sebutan “Andregurutta”. “Sengaja saya menyebut Andregurutta kepada KH Gus Muwafiq, karena dalam tradisi Bugis, Andregurutta adalah penyebutan yang dikhususkan kepada orang yang alim, dalam dan luas pengetahuan agamanya. Tentu saja Gus Muwafiq layak disebut demikian,” ungkap Ahmad.
Di kampus IAIN Parepare yang dikenal dengan visinya sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pengemban akulturasi Budaya dan Islam, Gus Muwafiq memberikan tausiyah kebangsaan dengan tema “Damai Indonesia-Ku”. (*)