PAREPARE, PIJARNEWS. COM— Empat tahun tak dilibatkan dalam pemerintahan petahana Taufan Pawe (TP), bukan masa yang singkat. Padahal, tak ada yang menyangkal besarnya sumbangsih Faisal Andi Sapada dan loyalisnya dalam kemenangan TP-FAS pada Pilwalkot Parepare 2013 lalu.
Rentetan kebijakan dan insiden yang melukai hati FAS dan loyalisnya, terjadi selama masa-masa kelam pecah kongsi. “Tidak banyak orang yang mampu bersabar bertahun-tahun dengan situasi seperti itu,” demikian kata mantan Ketua Tim TP-FAS, Rahman Mappagiling pada satu kesempatan.
Tersingkir dalam pemerintahan, tak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, disalip membacakan sambutan oleh pejabat di bawahnya, fotonya sebagai Wawali tak pernah dipajang justru diganti oleh foto istri Taufan, Erna Rasyid, hingga ketakutan kalangan ASN menunjukkan kedekatan dengan FAS.
“Itu hanya secuil yang tampak. Ada banyak kejadian lain yang FAS memilih mendiamkan dan menyimpannya seorang diri. Beliau bukan tipikal pendendam,” ungkap salah satu loyalis FAS, Bakhtiar Tijjang.
Penzaliman terhadap FAS rupanya tak hanya menimpa dirinya saja. Loyalisnya pun kerap merasakan beratnya memilih berdiri di atas kebenaran. Sekali waktu dalam kampanye dialogis di Kampung Duri, istri salah seorang ASN yang dianggap dekat dengan FAS mengadukan suaminya yang kini non-job.
Berurai air mata, ia mengaku bingung harus mengadu kemana, lantaran suaminya tidak merasa memiliki kesalahan. “Kami berharap, kalau FAS terpilih agar tidak sewenang-wenang pada bawahannya,” bebernya.
Dalam pelbagai kesempatan, FAS selalu menegaskan niatnya bertarung pada Pilwalkot Parepare bukan karena kezaliman yang menimpanya. Bukan pula karena ingin membalas perlakuan orang terhadapnya. Namun lebih karena hatinya perih melihat kondisi ketidakadilan, ketimpangan sosial, masih banyaknya warga yang hidup menderita, hingga program-program yang ia gagas saat bersama TP tidak sempat terlaksana.
“Doakan saya, doakan saya, agar sibawaki memperbaiki keadaan menjadi jauh lebih baik,” harap FAS, yang mantap memilih kata “Sibawaki” sebagai tagline-nya. Kata yang juga bermakna kesiapan merangkul siapa saja, lawan maupun kawan. (*)
Penulis : Abdillah MS
Editor: Dian Muhtadiah Hamna