Dilansir theguardian.com, GMC bertepatan dengan hari terpanjang di belahan bumi utara tahun ini dan titik balik matahari musim panas. Saat itu, kutub utara Bumi miring arah matahari.
Gerhana akan terlihat pertama hanya beberapa menit setelah matahari terbit di timur laut Kongo-Brazzaville. Ini adalah titik durasi maksimum, dengan pemadaman berlangsung 1 menit dan 22 detik.
Gerhana maksimum dengan lingkaran cahaya matahari yang sempurna di sekitar bulan, di atas Uttarakhand di dekat perbatasan India dengan Cina, tepat setelah tengah hari. GMC hanya akan berlangsung selama 38 detik.
“Gerhana Matahari Cincin terlihat dari sekitar 2 persen dari permukaan bumi,” kata Florent Delefie, seorang Astronom dan Observatorium Paris.
“Ini seperti beralih dari 500 watt ke bola lampu 30 watt. Tidak terlalu cerah,” katanya.
“Cuaca yang baik adalah kunci keberhasilan pengamatan gerhana,” tulis ahli astrofisika Fred Espenak di situs web Nasa Eclipse dikutip theguardian.com.
Ia menyarankan, warga agar tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, berbahaya. Gunakan kacamata hitam, yang tidak menyaring sinar ultraviolet. “Tapi itu, tidak menawarkan perlindungan apa pun,” kata Delefie.
“Matahari begitu cerah sehingga bahkan ketika hanya ada bagian kecil yang terlihat, itu masih berbahaya bagi mata,” ujarnya.
Nasa melaporkan seperti dikutip cnet.com, GMC bisa terlihat jelas di beberapa negara di Afrika dan Asia.
“Sebuah garis sempit terlihat di beberapa negara di Afrika hingga Samudra Pasifik. Kita akan melihat Bulan di depan Matahari (menghalangi 99,4 persen Matahari pada puncaknya di India utara) sehingga hanya cincin terang yang terlihat,” kata NASA.
Menurut laporan itu, gerhana matahari total diprediksi terjadi 14 Desember, bisa disaksikandi bagian Amerika Selatan. (*/ern)