“Tiap hari jumat, kami juga makan bersama. Ini ditanggung oleh pendiri masjid ini, pemilik Toko Pink Parepare. Bahkan ada undian tiap hari Jumat berupa alat salat. Selama ramadan, juga ada program one day one juz. Pas puasa 30 sudah khatam. Pesertanya luar biasa,” lanjut Muhammad Nasir.
Nasir mengatakan, Masjid Raudhatul Thoyyibah ini dibangun tiga tahun lalu oleh seorang pengusaha bernama Haji Ibrahim. Ia pensiunan pegawai BUMN dan istrinya pengusaha penjualan pakaian jadi dan beragam assesoris. Namanya Toko Pink di Kebun Sayur, Parepare.
Masjid ini juga ramai dikunjungi oleh para musafir, termasuk dari arah Makassar dan Sidrap. “Masjid ini memiliki 2 lantai. Biaya pembangunan awal ditaksir Rp1,8 Miliar. Imam Masjid Raudhatul Thoyyibah Ustadz Amiruddin,” ungkap Nasir.
Salah seorang jamaah masjid, Ilham Willem, mengaku sangat terbantu dengan adanya Masjid Raudhatul Thoyyibah Lumpue. Program-program pengurus masjid juga menarik, sehingga kian banyak orang datang salat.
“Biasanya hari jumat baru ramai masjid. Di sini alhamdulillah, kita tidak pernah kehilangan 5 sampai 6 shaf saat salat berjamaah,” kata Ilham yang juga Kepala Puskesmas Lakessi Parepare ini.
Menurutnya, bagi masyarakat, tidak cukup hanya mengajak saja, tapi juga harus ada sesuatu yang membuat orang mau datang.
“Adanya masjid ini, masyarakat mulai rutin datang salat, pendiri masjid ini Insya Allah sangat besar pahalanya,” ujar Ilham. (*)
Reporter : Alfiansyah Anwar
Editor : Misbah Sabaruddin