JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) akan menggelar serangkaian kegiatan sebagai bagian dari upaya merespon tantangan revolusi digital 4.0 khususnya di bidang media siber dan bisnis digiital.
Rangkaian kegiatan itu berlangsung selama tiga hari mulai Kamis, 28 Februari hingga Sabtu, 2 Maret 2019. Kegiatan yang digelar adalah, pelatihan meningkatkan traffic (pengunjung) dan monetizing konten media siber melalui Facebook pada Kamis, 28 Februari 2019, konferensi IDMC atau Indonesian Digital Media Conference pada Jumat, 1 Maret 2019, dan diakhiri dengan rapat kerja nasional (rakernas) pertama AMSI, pada Sabtu, 2 Maret 2019 mendatang.
Menurut Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, AMSI sebagai wadah organisasi perusahaana media siber merasa perlu bertemu dan bertukar gagasan dengan sebanyak mungkin pihak agar tidak gagap menyambut perubahan peradaban yang begitu kencang shifting menuju serbadigital.
Konferensi dan Rakernas adalah ajang bagi 200 lebih perusahaan media siber Indonesia yang menjadi anggota AMSI untuk saling belajar, berlatih, mencari inspirasi dan rekomendasi dari berbagai stakeholder bagaimana meningkatkan kualitas dan bisnis media digital di Indonesia.
“AMSI melihat Indonesia masih banyak kedodoran dari sisi regulasi, bisnis, sumber daya manusia, teknologi, dan sebagainya. Kita sudah sekitar seperempat abad mengenal media siber, sehingga kita sudah saatnya menjadi pemain utama, juga menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tidak hanya sekadar pasar empuk bisnis perusahaan global. Kita tidak sedang mencari siapa yang salah, tapi kita mencoba mencari jalan terbaik,” jelas Wenseslaus Manggut.
Sementara itu, ketua panitia Konferensi dan Rakernas AMSI, Machroni Kusuma menyatakan, ajang IDMC akan menghadirkan sejumlah pembicara baik dari internal anggota AMSI, regulator media, pemerintah, pelaku bisnis start up dan media digital, hingga pakar media dan akademisi. Konferensi ini mengambil tema masa depan media multiplatform, penyedia konten, bisnis dan etika.
Konferensi akan digelar Jumat, 1 Maret 2019 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta. Pada sesi pertama, akan menghadirkan pembicara antara lain: Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Keynoted Speakers, Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informasi), Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers).
Ahmad Aditya (Direktur Mahaka Media), Ninuk Mardiana Pambudy (Pemimpin Redaksi Harian Kompas), Meidyatama Suryodiningrat (Presiden Direktur LKBN Antara), dan Nezar Patria (Pemimpin Redaksi The Jakarta Post).
Pada sesi kedua siang hari, akan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Rhenald Kasali (Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia), Jason Tedjasukmana (Head of Corporate Communications, Google Indonesia), Willson Cuaca (Co-Founder East Vetures), Anthony Wonsono (COO BeritaSatu Media Holdings), dan Iin Yumiyanti (Wakil Direktur Konten PT Trans Digital Media).
“Rangkaian kegiatan ini akan kami tutup dengan rakernas, pada Sabtu 2 Maret. Ini adalah forum resmi organisasi untuk mendalami masukan, kritik, dan pandangan berbagai pihak yang berkembang dalam konferensi. Harapannya, kita bisa menurunkannya dalam program kerja internal AMSI dan rekomendasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pelaku bisnis media siber, masyarakat, jurnalis, dan regulator,” jelas Machroni Kusuma.
Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia, Syarif Bando yang hadir dalam jumpa pers menyatakan, menyambut antusias acara AMSI ini sebagai bagian dari mempromosikan budaya baca di era digital.
“Perpustakaan kita juga bergerak ke arah digital. Jadi kalau kita bisa bekerjasama dengan teman-teman media AMSI. Kita senang. Tugas kita sama-sama untuk meningkatkan literasi dan minat baca di era digital. Kami terbuka tempat ini untuk dipakai diskusi teman-teman media,” kata Syarif Bando.
AMSI adalah organisasi yang beranggotakan perusahaan media siber di Indonesia. AMSI dideklarasikan pada 18 April 2017. AMSI lahir sebagai wadah untuk saling menguatkan dan membangun sinergitas antarpelaku bisnis perusahaan media siber di Indonesia. Saat ini anggota AMSI mencapai lebih dari 250 media siber, yang tersebar di 16 wilayah provinsi di Indonesia. (rls/abd)