SELAYAR, PIJARNEWS.COM–Baru tahun kedua menerapkan Kurikulum Merdeka (Kumer) melalui Program Sekolah Penggerak (PSP), SD Negeri Jinato No. 68 Kabupaten Kepulauan Selayar Sulsel, mampu menaikkan hasil belajar siswanya khususnya di Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa hingga naik diangka 400%.
Hasil tersebut diketahui berdasarkan laporan hasil Rapor Pendidikan tahun 2024 dari Kemendikbudristek. Berdasarkan Rapor Pendidikan angka literasi, numerasi dan karakter siswa di SDN Jinato No. 68 Kepulauan selayar naik dan semuanya bernilai baik.
Berdasarkan laporan Rapor Pendidikan 3 tahun terakhir diketahui capaian Literasi dan Numerasi dengan Kurikulum Merdeka lebih tinggi dari Kurikulum K13. Diakhir penerapan kurikulum K13 atau ditahun 2021/2022 angka literasi siswa hanya 23,81 atau capaian kurang sedangkan angka numerasi 19,05 atau capaian kurang dan angka karakter 50,54 atau capain sedang.
Setelah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di tahun kedua yakni tahun 2023/2024 naik drastis khususnya literasi dan numerasi. Angka literasi menjadi 70,37 atau naik 46,56 poin dengan capaian baik dan angka numerasi menjadi 77,78 atau naik 58,73 poin dengan capaian baik sedangkan karakter siswa mengalami peningkatan 6,76 poin atau menjadi 57,3 dengan capaian baik.
Kepala SDN Jinato No. 68 Kepulauan Selayar, Halipa saat dikonfirmasi, Ahad (10/3/2024) terkait kenaikan capaian belajar siswa, yang semuanya bernilai baik di Rapor Pendidikannya mengaku terharu dengan keberhasilan belajar siswa.
“Syukur Alhamdulillah yang tak terhingga, terharu, mengingat perjuangan begitu luar biasa karena kami di daerah pulaunya pulau dari yang tidak bisa terbaca hasil rapor pendidikannya sampai segini hasilnya. Usaha tidak mengkhinati hasil dan rasa capek hilang dan menjadi motivasi kami selanjutnya mempertahankan dan terus meningkatkan,”ungkap Halipa yang sekolahnya berada dalam gugusan Taman Nasional Taka Bonerate.
Untuk ke sekolah ini harus menempuh waktu kurang lebih 8 jam dari Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dengan moda kapal laut atau kapal rakyat.
Halipa akan berupaya menjaga komitmen dan kerjasama/ kolaborasi semua pihak agar nilai Rapor Pendidikan terus naik dan semuanya tetap dikategori Baik.
“Pembelajaran difokuskan pada siswa sesuai minat bakatnya sesuai petunjuk Kurikulum Merdeka. Keberhasilan peserta didik bergantung juga kinerja GTK, bagaimana mengelola atau jeli melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selanjutnya dengan melihat hasil Rapor Pendidikan apa yang masih kurang selama ini, maka difokuskan ke situ,” terang Halipa yang memiliki jumlah guru sebanyak 13 orang, pegawai 3 orang dengan jumlah siswa sebanyak 146 orang yang dibagi dalam 6 rombongan belajar (Rombel)/ kelas.
Salah satu guru SDN Jinato, Rismayana yang dikonfirmasi terkait kenaikan drastis hasil belajar siswa di Rapor Pendidikan khususnya literasi dan numerasi mengatakan sangat senang karena usaha yang dilakukan selama ini dengan menerapkan Kurikulum Merdeka tidak sia-sia.
“Alhamdulillah, kami sangat senang mendengar kenaikan hasil belajar siswa. Kami akan terus meningkatkan kolaborasi antar sesama Guru dan Tenaga Kependidikan untuk terus mendampingi dan membimbing siswa didalam peningkatan literasi, numerasi dan karakter siswa. Seperti kegiatan literasi, sebelum jam pelajaran dimulai kami adakan kegiatan membaca 10 menit, kemudian di Perpustakaan Sekolah juga sudah ada jadwal setiap kelas,” tutur Rismayana yang juga sebagai koordinator kurikulum di sekolah.
Sama halnya dengan guru yang lain yakni guru kelas IV, Nadrawaty mengaku bangga dan bahagia atas capaian Rapor Pendidikan tahun ini.
” Alhamdulillah kami sebagai pendidik d SDN Jinato merasa bangga dan bahagia dengan hasil yang telah capai. Usaha yang telah kami lakukan selama ini dalam peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kolaborasi yang baik dengan orang tua siswa, guru dan bimbingan dari kepala sekolah dan fasilitator. Kerja sama itupun kami lakukan dengan memberikan pemahaman kepada orang tua siswa dalam mendampingi belajar putra putri mereka di rumah. Kami akan tetap menjalin kerjasama antara orang tua siswa dan semua pihak dan kami juga terus belajar dan menambah ilmu melalui berbagai kegiatan webinar/pelatihan,” ungkap Nadrawaty yang juga guru anggota Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) Program Sekolah Penggerak di SDN Jinato No. 68 Kepulauan Selayar.
Selain guru, pengawas sekolahpun merasa senang mendengar capaian Rapor Pendidikan yang melesat dari nilai kurang menjadi nilai baik selepas mengimplementasikan Kurikulum Merdeka hampir 2 tahun.
“Saya sangat senang, karena apa yang diusahakan selama ini tdk sia-sia. Sebagai pengawas yang belum cukup setahun mendampingi, saya selalu memotivasi kepala sekolah dan guru untuk berbuat dalam mewujudkan transformasi pendidikan yang berpusat kepada murid. Pengawas melakukan refleksi dan komitmen perubahan melalui percakapan coaching. Saat ini, pendampingan yang saya lakukan melalui daring ( telpon) sambil mencari waktu untuk ke pulau melihat langsung keadaan di sekolah,” ungkap Sukriyani yang juga Pengawas Inspiratif Sulawesi Selatan Tahun 2023.
SDN Jinato No. 68 Kepulauan Selayar adalah 1 dari 6.029 Sekolah Penggerak tingkat SD di Indonesia yang dipilih oleh Kemendikbudristek sebagai Sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka (Kumer) Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan II.
Untuk pelaksanaan program tersebut, sekolah didampingi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) yang juga dipilih oleh Kemendikbudristek dan kemudian ditugaskan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Sulawesi-Selatan. Fasilitator Sekolah Penggerak untuk Sekolah Penggerak di SD Kepulauan Selayar adalah seorang dari unsur praktisi pendidikan yakni Tulus Wulan Juni yang juga Pustakawan di Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Kehadiran Fasilitator menurut Kepala Sekolah memberi motivasi tersendiri dalam pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di sekolahnya.
“Ini betul-betul motivasi dari bapak fasilitator yg membuat kami di sekolah untuk tetap berbuat walaupun dengan berbagai keterbatasan. Sejak awal terpilih sebagai sekolah penggerak, alhamdulillah fasilitator begitu perhatian dan ikhlas mendampingi dan menyemangati kami, sampai dua kali kunjungan ke pulau yang sama dilakukan dengan sekolah penggerak yang ada di daratan yang mungkin orang Selayar daratan sendiri belum sanggup melakukan kunjungan ke sekolah kami karena selain menggunakan moda penyeberangan kapal fery juga biasa menyambung lagi dengan kapal kecil kayu tradisional yang disebut Jolloro oleh masyarakat Sulawesi Selatan.” terang Halipa.
Fasilitator Sekolah Penggerak, Tulus Wulan juni ikut senang atas capaian prestasi belajar yang diraih SDN Jinato No. 68 Kepulauan Selayar.
“Awalnya kaget juga melihat rapor pendidikan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Ibu Halipa bahkan hasilnya semua baik bahkan mengalahkan sekolah dampingan saya yang lain. Semuanya tidak terlepas dari kerja keras dan kemauan besar Ibu Kepala Sekolah dan Guru untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid dan saya perhatikan semuanya mau berubah membenahi sarana belajar, menghadirkan suasana kelas yang nyaman, menerapkan kurikulum merdeka mulai dari kela I hingga kelas VI dan kolaborasi dengan orang tua dan semua pihak berjalan baik. Saya sudah dua kali berkunjung ke sekolahnya bahkan dipertemukan dengan masyarakat di sana oleh Kepala Sekolah. Apa yang saya sarankan, semua dijalankan oleh Kepala Sekolah walaupun diakui banyak keterbatasan karena pulaunya masih masuk daerah 3T dan semua materi pendampingan dari pusat yang diberikan, Alhamdulillah diimplementasikan, semoga terus ditingkatkan,” harap Tulus yang juga inovator berbagai inovasi di Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Rapor Pendidikan adalah sebuah platform digital dari Kemendikbudristek yang menampilkan laporan hasil evaluasi sistem pendidikan di Indonesia dan setiap satuan pendidikan dapat mengetahui hasil perkembangan belajar siswa di Rapor Pendidikan ini termasuk literasi, numerasi dan karakter. Melalui Rapor Pendidikan, satuan pendidikan dan pemerintah daerah dapat mengetahui area mana yang masih perlu ditingkatkan dan dilakukan perbaikan. Rapor Pendidikan 2024 sebagai hasil Asesmen Nasional siswa di Indonesia memperlihatkan perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan kurikum merdeka. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud, Anindito Aditomo.
“Alhamdulillah, Implementasi Kurikulum Merdeka sudah berdampak menggembirakan jika dibandingkan dengan sekolah yang masih menerapkan kurikulum K13. Semakin lama menerapkan kurikulum merdeka maka peningkatan literasi dan numerasinya semakin tinggi,” ujar Anindito dalam Peluncuran Rapor Pendidikan 2024 via Youtube Kemendikbud RI. (rls)