MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Sepanjang Januari 2017.Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan mencatat peredaran uang palsu mencapai 292 lembar. Pecahan paling banyak yang dipalsukan adalah pecahan Rp50 ribu, sebanyak 172 lembar. Menyusul pecahan Rp100ribu (119 lembar) dan pecahan Rp20 ribu (satu lembar).
Kepala BI Sulsel Wiwiek Sisto Widayat menyatakan, nominal keseluruhan dari 292 lembar uang palsu tersbut yakni Rp20.520.000.
Jumlah itu meningkat sekitar 2,26 persen ketimbang temuan bulan Desember 2016 lalu.
“Pada bulan sebelumnya uang palsu yang ditemukan beredar di tengah masyarakat sebanyak 235 lembar,” ungkap Wiwiek saat menyampaikan keterangan pers di kantor BI Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis, 2 Maret.
Wiwiek, yang menunjukkan peningkatan peredaran uang palsu pada Januari tahun ini, merupakan bukti kesadaran masyarakat untuk lebih baik mengenal keaslian uang Rupiah.
“Masyarakat semakin care melaporkan kepada BI jika menemukan uang palsu atau meragukan keaslian uang yang mereka diterima,” sebutnya.
Hal itu sejalan dengan semakin intensifnya kegiatan sosialisasi keaslian uang Rupiah serta kegiatan kas keliling yang dilakukan oleh BI di berbagai daerah. “Kita akan terus menggalakkan untuk kegiatan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah ke seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (gon/ris)