PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sudah dua hari, ahli waris melakukan penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Parepare. Akan tetapi, proese belajar mengajar masih berlangsung dan para pelajar memilih belajar di lantai.
Ada cerita sedih dibalik itu, kesedihan seorang murid menuangkan ekspresi kekecewaanya dalam buku, dengan menggambar sekolahnya yang tersegel.
Namanya Harini, Murid kelas II, SDN 11, Kota Parepare. Ia meluapkan ekspresi kesedihanya dengan menggambar sekolahnya yang disegel. Walau hanya menggunakan buku tulis dan pulpen, Harini menggambar sekolanya yang disegel lengkap dengan tulisan, tanah ini mau dijual.
“Saya juga kaget, saat memberikan pelajaran mengambar. Saya meminta anak-anak menggambar bebas. Tapi setelah tugas selesai, saya periksa satu orang murid, ia meluapkan kesedihanya dengan menggambar sejolahnya yang tersegel,“ Kata Wali Kelas II SDN 11 Parepare, Kamis (03/5).
Sambil mengusap air matanya, Harini, menghampiri gurunya. Kepada guru Harini mengaku memilih menggambar sekolahnya yang disegel, sebagai ungkapan kesedihannya terhadap sekolahnya.
“Saya menggambar sekolah yang disegel karena saya sedih bu guru,“ Jawab Harini, menjawab pertanyaan gurunya, sambil mengusap air matanya.
Hingga saat ini dua sekolah yakni SDN 11 dan SMAN 4 Parepare yang berada di Jalan Lasiming, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, SDN 11 dan SMA Negeri 4 Kota Parepare masih disegel.
“Sampai sekarang belum ada realisasi dari Pemerintah Kota. Mereka hanya bisa berjanji. Sebelumnya pada zaman Walikota terdahulu, sebagian tanah sekolah dibayar tanpa adanya ancaman penyegelan. Namun saat empat tahun terakhir, Taufan Pawe jadi Walikota, janji pembayaran hanya tinggal janji,“ Tegas Syarif, ahli waris lahan. (sud/mks)