Oleh : Dr Ahdar Djamaluddin/ Alumni Sagusaku 2 Parepare
OPINI— Ekkalini anak ku
buah ati cayya mata ku
Narekko battuaki matuu
anca jiki tau malebbi
tuntu ki pandisenggeng
mauni makaa belaa
Ajaa to mangingi
misanaa mangguna….
Lagu ini adalah lagu favorit Indo ku dan katanya selalu dinyanyikan ketika saya masih batita, dan lagu ini terdengar kembali ketika ketiga jogoan ku lahir, indoku lah yang selalu mendengung-dengungkan lagu ini ke telinga mereka takkala mereka telah terlelap dalam buiannya. Dan akhirnya lagu ini telah kuhapal dan ku nyanyikan kepada buah hatiku tak kala tidak bersama indo.
Bait lagu ini sarat dengan makna yang luas, kasih sayang yang tak terhingga dan harapan Asa untuk buah hatinya sangatlah besar. Sehingga pengharapannya melebihi apa yang telah dicapainya. Asa dalam dunia pendidikan tidak kalah pentingnya sehingga harapan untuk tetap menuntut Ilmu walau sampai di Negeri Cina.
Hari ini tepat tanggal 22 Desember, Indonesia memberikan apresiasi yang besar kepada seluruh Ibu yang ada di belahan bumi Indonesia. Mengapa tanggal 22 Desember menjadi satu momen berharga buat seluruh ibu?
Jawabnya; karena pada tanggal itu adalah merupakan hari diselenggarakannya kongres perempuan pertama pada tahun 1928 di Yogyakarta dan pada hari itu pula Presiden Soekarno melalui dekrit Presiden nomer 316 tahun 1959 menetapkannya sebagai HARI IBU. Pada tahun itu pula Presden Soekarno telah menetapkan Hari Kartini pada tanggal 25 April, dari itu sebagian besar pahlawan perempuan memprotes hari Kartini, dengan mengambil alasan bahwa Kartini dianggap perempuan yang pro kepada Belanda, dan hanya memperjuangkan nilai-nilai emansipasi di Jepara Rembang.
Akhirnya Presiden Soekarno juga menetapkan tanggal 22 Desember adalah hari perjuangan perempuan dalam membela Negara.
Konon pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang atau dikenal dengan Pra Kemerdekaan perempuan dilarang untuk mengenyam pendidikan tinggi. Karena orientasi perempuan hanya ada pada tiga area hidupnya yakni Sumur, Kasur dan Dapur. Tiga tempat inilah merupakan tempat perempuan dalam dunia domestik kala itu dan mereka tidak diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Para pahlawan perempuan kala itu adalah Rohana Koedoes, Kartini dan Dewi Sartika memiliki peran penting dalam pendirian sekolah khusus perempuan, mereka telah berfikir bahwa jika ingin generasi hebat maka akan terlebih dahulu para ibu-ibunya hari hebat dan cerdas, terampil dan tentunya memiliki wawasan dan pengalaman yang luas.
Momen terpenting dalam peringatan ini adalah bagaimana menghargai seorang perempuan. Hidup dalam proses kehidupan yang bersanding dengan seorang laki-laki memberikan banyak apresiasi dalam kehidupan. Baik itu dirasakan oleh mitranya (red; Suami) maupun anak-anak biologis dan non biologis.
Sembilan bulan dalam kandungan yang harus dibawa kemana saja dan setelah lahir harus berjuang dalam mendidik dan menjaga anaknya. Ini hanya secuil tai kuku yang masih Nampak dihadapan kita semua, sanggup kita membalas segala balas budinya.
Pada Titel di atas dengan mengambil judul “Segelas Susu untuk Indo” konsep ini memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa kata susu dalam judul di atas adalah bahwa sahnya seorang ibu atau perempuan harus tetap menjaga diri dan kesehatannya, karena dari tangan-tangannya terdapat kasih sayang yang luar biasa. Dan dalam jiwa terdapat roh-roh anak-anaknya. Nutrisi adalah makna yang terdalam dari segelas susu, ibu tidak boleh sakit, tidak boleh lemah dan harus selalu kuat demi anak-anaknya.
Indo sebutan untuk emak dalam Bahasa lokal Sulawesi Selatan. Menyebut kata Indo memaksa kita harus taat dan patuh terhadap segala aturan-aturannya dan tidak melanggarnya. Contes Indo di zaman pra kemerdekaan hanya digunakan para bangsawan-bangsawan untuk lebih menghormati dan menghargai para pejuang perempuan yang ikut membantu dalam mencapai kemerdekaan. Lambat laun kata Indo ini melekat pada sebutan ibu bagi warga bugis.
Nah dari paparan di atas jika dipadankan dengan situasi sekarang ini bukan berarti para ibu-ibu tidak mempunyai masalah jika mereka mesti tinggal dalam rumah tangga mengerjakan pekerjaan domestik, walau saat mulia tentunya tapi dalam sisi lain perempuan ingin tampil dalam dunia publik. Sehingga beberapa masalah yang kadang dirasakan sendiri perempuan-perempun kita. Kita paparkan beberapa keluhan ibu pekerja domestik ;
Masalah keuangan ; jika hanya suami yang bekerja maka bugjet untuk rumah tangga harus diatur dengan sebaik-baik mungkin, karena kebutuhan keluarga jauh lebih penting dari kebutuhan pribadi. Padahal ibu-ibu harus butuh nutrisi dan perawatan yang sempurna untuk lebih banyak melayani dan menjaga anak-anaknya.
Masalah hubungan sosial; jika perempuan hanya tinggal di rumah maka hubungan sosial kemasyarakatan akan berkurang karena harus mengikuti the thip of juty dalam rumah tangga, mana lagi harus menghadapi emosi suami yang kadang labil jika dalam kondisi capek atau lagi sibuk. Sehingga harus butuh pertahanan tubuh dan kekuatan yang setegar karang. Perlu dipahami bahwa ada ungkapan yang mengatakan bahwa the men like mars and the women like vinus ungkapan ini memberikan pemahaman kalau sifat laki-laki sangat berbeda dengan sifat perempuan sehingga dalam proses hidupnya haruslah dapat memahami tabiat dan karakter masing-masing.
Masalah-masalah di atas hanya sebagian kecil yang menjadi masalah perempuan saat ini, perempuan jaman now haruslah tampil dalam beberapa event, sehingga perempuan haruslah sekolah yang tinggi-tinggi juga, sehingga untuk mendapat posisi dalam rana publik seorang perempuan akan selalu tampil prima dan tentunya dengan wawasan yang luas.
Menjadi seorang ibu atau Indo juga harus butuh pendidikan yang tinggi, untuk dapat mengetahui pola pendidikan dalam rumah tangga, baik dalam pola pendidikan anak maupun dalam pola manajemen dalam rumah tangga.
Akhirnya tulisan ini saya tutup dengan sangat mengapresiasi perjuangan perempuan dalam ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan dan mestinya kasih sayang untuk ibu akan selalu dirayakan pada setiap harinya.
You are the best mom to me. My life would be so hollow and miserable without you, love u mom,
I hope you know much I admire the woman you are..
Happy Mother day, buat diriku sendiri dan seluruh ibu serta para calon ibu agar tetap menjadi ibu yang dibanggakan keluarga..aamiin ya rabbal alamin. (*)