PINRANG, PIJARNEWS.COM – Sebuah inovasi dilakukan oleh pemuda di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Yusuf alumni tahun 2016 Jurusan Ilmu Kelautan di Universitas Hasanuddin.
Inovasinya menciptakan sebuah alat yang bernama Destilator, alat itu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Dia menemukan inovasi tersebut sejak masih kuliah di Universitas Hasanuddin, Jurusan Ilmu Kelautan saat 2017.
Dia mengungkapkan awal mula terciptanya alat destilator sejak mengikuti kegiatan enterpreneurship terkait sosialisasi sampah di Jakarta tahun 2017.
Kemudian dia mencoba untuk membuat sketsa alat tersebut dan dibantu oleh tiga rekannya semasa kuliah yakni Asrul, Akbar dan Syafriman.
“Nah akhirnya terlintas dibenak pikiran saya, mencoba membuat sketsa dengan membuat suatu inovasi alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar,” ungkap Yusuf yang juga merupakan Satpam BRI Cabang Pinrang.
Proses alatnya juga Cukup sederhana, pertama plastik digunting dengan potongan kecil, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaktor lalu dipasang dengan alat penghubung ke tabung kondensor.
Alat penghubung tersebut tidak boleh bocor, karena proses uap menuju ke tabung kondensor tidak boleh satupun ada celah, apabila bocor maka tidak akan menghasilkan bahan bakar sedikit pun.
“Ini alatnya kami berikan nama destilator atau pengubah sampah plastik jadi bahan bakar,” ujar Yusuf kepada wartawan saat ditemui di Bank Sampah Pinrang Milik Ali Topan, Selasa (18/10/2022).
Dia mengungkapkan untuk menghasilkan 300 ml bahan bakar, membutuhkan 650 gram sampah plastik yang sudah dicacah atau di gunting-gunting.
“Prosesnya bisa memakan waktu selama 30 menit, ” imbuhnya.
Selain itu, dia mengungkapkan alat Destilator ini bisa mengubah semua jenis plastik dalam menghasilkan bahan bakar.
“Alat ini kita gunakan untuk mengubah 3 tipe sampah plastik yaitu HDPE, LDPE dan PP,” ujarnya.
Yusuf menambahkan Tipe HDPE dapat menghasilkan solar, tipe LDPE berupa kantong plastik dapat menghasilkan minyak tanah sementara itu tipe Polypropylene atau PP dapat menghasilkan bahan bakar Bensin.
Yusuf mengungkapkan alat yang diciptakannya untuk mengurangi populasi sampah yang berada di lingkungan sekitar khususnya di wilayah kabupaten Pinrang.
“Alat ini sebagai alternatif untuk mengurangi sampah plastik atau sampah yang ada dilingkungan sekitar kita saat ini ditempat tinggal kita maupun sampah dilingkungan wilayah khususnya Pinrang, karena tujuan utama kami untuk mengurangi sampah plastik, ” tutupnya. (*)
Reporter: Faizal Lupphy
Editor: Dian Muhtadiah Hamna