PINRANG, PIJARNEWS.COM–-Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pinrang menuai sorotan dari berbagai pihak, khususnya datang dari pemuda Pinrang. Mereka mempertanyakan sepinya kegiatan kepemudaan / KNPI sepanjang tahun 2019 ini. Bahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang menjadi momen penting bagi pemuda terlewatkan begitu saja tanpa kegiatan.
Suherman Syach, Ketua Dewan Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten Pinrang tanggap dengan permasalahan yang sedang dihadapi KNPI.
“Saya minta mereka untuk segera melakukan rapat koordinasi. Alhamdulillah tadi sore (Rabu, 31/10/2019) kami berkumpul dan melaksanakan rapat koordinasi,” kata mantan Sekretaris KNPI ini.
“Dalam rapat tersebut, saya minta kepada pengurus harian, khususnya Ketua dan Sekretaris selaku pengendali organisasi untuk kembali concern dan aktif melakukan konsolidasi organisasi. KNPI harus bangkit kembali dan terus bergerak,” tambahnya.
Rapat koordinasi tersebut diharapkan menjadi momen kebagkitan kembali gerakan dan aksi-aksi pemuda di Kabupaten Pinrang.
“Jangan biarkan KNPI diam dan vakum karena organisasi ini adalah lokomotif bagi pemuda. Bangunlah sistem manajemen dan kepemimpinan kolektif kolegial, agar roda organisasi tetap jalan pada saat ada unsur pimpinan yang sibuk,” papar Suherman mengungkapkan arahannya saat rapat koordinasi.
Dalam rapat koordinasi tersebut hadir Ketua, Vebrian Abraham, Sekretaris KNPI, Haedar Ahmad, dan hampir semua pengurus harian. Sementara dari MPI, selain Suherman Syach dan Alamsyah, hadir juga mantan Ketua DPD KNPI periode 2011-2014, Johamran Muhammad. Selain membahas masalah kepengurusan, rapat ini juga membahas masalah penyegelan sekretariat KNPI.
Menyikapi aksi sekelompok pemuda yang melakukan penyegelan sekretariat KNPI, Suherman menyampaikan rasa keprihatinannya.
“Aksi penyegelan dan pengurasakan Sekretariat KNPI sangat memprihatinkan. Tidakkan tersebut bukanlah aksi pemuda yang intelek. Cara-cara itu sudah menyerupai perilaku premanisme. Di era modern yang demokratis, aksi seperti itu sudah kuno, tidak jaman lagi. Jika mau melakukan perbaikan, lakukan dengan cara baik-baik juga,” katanya.
“Tapi kasus ini harus menjadi pelajaran berharga bagi teman-teman pengurus KNPI. Jadikan sebagai intropeksi untuk pengurus. Mereka melakukan itu karena mencari perhatian dan ruang aktualisasi diri. Bagaimana pun mereka adalah pemuda yang juga harus didengar aspirasinya,” Suherman menyarankan. (rls/dmh)