PAREPARE,PIJARNEWS.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare sukses menekan laju inflasi. Salah satu triknya adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Penyedia Harga Pasar (SI PHP).
Demikian disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Akbar Ali saat memaparkan sejumlah capaian kinerja di peringatan HUT ke-64 Parepare. Termasuk membeberkan angka inflasi yang menunjukkan tren positif. Merujuk dari data BPS, angka inflasi Kota Parepare, di tahun 2022 sebesar 6,66 persen dan di Desember 2023 menurun menjadi 2, 22 persen.
Akbar mengatakan dalam upaya pengendalian Inflasi ini Pemkot melakukan optimalisasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas, Ketahanan Pangan (Satgas Pangan). “TPID tidak hanya melakukan pendekatan yang bersifat jangka pendek, namun secara bertahap direncanakan mulai menyentuh pada solusi atas berbagai persoalan yang bersifat struktural. Seperti peningkatan produktivitas, kelancaran distribusi, dan struktur pasar yang efisien,” ungkap Akbar di Peringatan HUT ke-64 Parepare, Ahad (18/2/2024).
Lebih lanjut Akbar mengungkapkan lima langkah konkret Pemkot Parepare menekan angka inflasi. Di antaranya melakukan monitoring harga harian melalui aplikasi Sistem Informasi Penyedia Harga Pasar (SI PHP) dan panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS). Selanjutnya, pembagian 5.000 polybag bibit tanaman hortikultura kepada masyarakat dan kerja sama antar daerah pemasok komoditi pangan. “Kami dari Pemkot Parepare juga menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP). Juga menyerahkan bantuan sarana pendukung pertanian dan asuransi nelayan dan asuransi ternak,” paparnya.
Selain itu, pemkot Parepare dalam menangani inflasi telah meluncurkan inovasi “KOPI” yaitu Kios Pengendalian Inflasi. “Kios Pengendalian Inflasi diharapkan dapat menjadi tempat konsolidasi ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dari komoditi yang menjadi pencacahan BPS khususnya komoditi pangan,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memuji langkah konkret Pemkot Parepare menekan inflasi. Dia menyebut rendahnya angka inflasi Parepare berdampak bagi masyarakat Sulsel. “Pencapaian Parepare bagus sekali, karena ada lima daerah yang menjadi sampel inflasi di Sulsel. Sehingga saya bisa mencapai waktu saya datang jadi gubernur 3,53 persen, satu bulan kita bisa turunkan 2,3 inflasi se-Sulsel di bawah nasional 2,38 persen. Nasional 2,58,” ungkap Bahtiar.
Salah satu faktor yang mendukung adalah karena lima daerah, Parepare, Makassar, Kota Palopo, Bone dan Bulukumba angka inflasinya juga di bawah tiga. Kalau ini Parepare naik inflasinya, Sulsel juga langsung naik. Terima kasih kepada masyarakat dan Pemkot Parepare, tim inflasi dan forkopimda,” tutur dia.
Bahtiar menyebut tidak mudah mengendalikan inflasi, sebab ada 21 bahan pokok yang mempengaruhi inflasi. Untuk mengelola dan memastikan itu ada di masyarakat dan harganya terkendali dibutuhkan leadership dan kepemimpinan yang kuat. “Kalau inflasinya terkendali, sudah pasti kerjasamanya bagus di daerah itu,” pungkas dia. (adv)